Pages

Senin, 31 Oktober 2011

Legend of Guitar : The Sympohny of Jason Becker

http://www.philbrodieband.com/muso-shredders.htm
Jason Becker  merupakan anak ajaib yang mampu menguasai permainan gitar dengan sangat baik dalam waktu  pendek (4 tahun) di usianya yang masih muda,  16 tahun (1987). Saat mendengar karya Jason, Anda akan merasakan Mozart dan Bach hidup kembali. Dalam usia muda, Jason dapat dengan mudah menciptakan komposisi klasik yang sangat rumit (lebih rumit dari Yngwie atau gitaris lainnya).  Permainannya sangat cepat dan bersih baik di electric guitar maupun gitar klasik (gitar bolong). Dari sekian banyak shredder (memainkan lead guitar secara cepat dan berat), Jason Becker-lah yang terbaik dalam komposisi klasiknya.

Ayah Jason adalah seorang penggemar Bob Dylan, yang akhirnya sangat mempengaruhi musik Jason. Sang ayah dan paman Jason juga seorang pemain gitar klasik yang baik, sehingga Jason menguasai permainan klasik Segovia. Jason selalu bermain musik klasik. Ia memiliki buku 24 Caprice Niccolo Paganini dan selalu menggunakannya untuk latihan.

Minggu, 30 Oktober 2011

Kecelakaan di Ibukota

“Ibukota lebih kejam daripada ibu tiri” inilah kalimat yang sering kita dengar untuk mneggambarkan ibukota Jakarta kini. Tidak hanya mengenai penduduk yang padat, Jakarta juga memiliki permasalah dari segi ekonomi, politik, dan sosial. Contoh yang paling sederhana adalah mengenai kemacetan dan kecelakaan. Namun kita akan melihat lebih dalam mengenai kecelakaan yang terjadi di Jakarta.

Kecelakaan menjadi sosok menakutkan bagi masyarakat ibukota, namun menjadi hal yang begitu biasa terjadi sepanjang hari di Jakarta. Beberapa pekan lalu, Seorang siswi SMA 1 Tambun, Bekasi tewas setelah tertabrak bus Transjakarta di Jalan Jatinegara ketika hendak menyebrang untuk mengikuti bimbel di SMA 8 Manggarai. Korban terserempet sambungan busway gandeng. Siswi tersebut mengalami luka cukup parah. Ia segera dibawa ke RS. Premier, Jakarta Timur. Namun, siswi ini akhirnya meninggal dunia.

Pada hari yang sama, seorang pengendara motor tewas tertabrak kereta api di perlintasan tanpa palang di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sebelum kejadian, korban sudah diperingatkan ada kereta api hendak melintas. Namun, si pengendara terus melaju dan akhirnya tertabrak.

Dari kedua kejadian tewasnya seorang siswi SMA dan pengendara motor, kita dapat melihat bahwa kalimat “Ibukota lebih kejam daripada ibu tiri” ada benarnya. Namun, hendaknya kita tidak percaya begitu saja dengan kalimat tersebut. Ada yang harus dibenahi dan diperbaiki oleh Pemerintah dan masyarakat Jakarta.

Pertama, Pemerintah seharusnya lebih meningkatkan kewaspadaan dan memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang menjadi penyebab kecelakaan. Dari contoh kasus di atas terlihat bahwa pengamanan yang ada pada jalur busway maupun sarana dan prasarana sangat minim. Tidak adanya jembatan penyebrangan membuat masyarakat mau tidak mau harus melewati jalur busway untuk sampai ke seberang jalan. Begitupula kecelakaan yang menimpa pengendara motor yang tewas tertabrak kereta api. Tidak adanya palang pengaman menjadi salah satu masalah yang menyebabkan kecelakaan semacam ini.

Kedua, tentu peran masyarakat ibukota Jakarta akan menjadi tolak ukur keberhasilan pemerintah. Kesadaran yang diperlukan antara lain mengenai keselamatan dan ketertiban, termasuk tertib berlalu lintas. Hal ini kadang dilupakan oleh masyarakat.(yk)

Sumber: www.detiknews.com

Ujian, Siapa Takut???



Ujian. Kata itu sering menjadi ketakutan tersendiri bagi banyak mahasiswa, juga para mahasiswa Fikom Untar. Banyak mahasiswa Fikom sering merasa was-was bahkan ketakutan karena belum siap dengan ujian yang sudah di depan mata. Banyak alasan yang membuat mahasiswa kurang siap menghadapi ujian, salah satu alasan yang paling populer yaitu belum lengkapnya bahan ujian yang mereka miliki. Akan tetapi para mahasiswa Fikom tidak kehabisan akal untuk mendapatkan bahan ujian yang mereka butuhkan. Caranya ialah dengan meminjam catatan kepada teman yang mencatat lengkap.


Tanggal 10-20 Oktober 2011 kemarin, Fikom telah mengadakan Ujian Tengah Semester Ganjil. Ujian tersebut berhasil dilaksanakan dengan baik. Banyaknya mahasiswa yang belajar dan berdiskusi membuat suasana sebelum ujian menjadi ramai tidak seperti hari-hari biasanya. Namun, keramaian tersebut masih terkendali.


Ketika waktu mulai ujian tiba, para mahasiswa masuk ke ruangan dengan tertib sesuai nomer urut mereka. Kondisi saat ujian pun bisa digambarkan tenang terkendali dengan adanya dua orang pengawas yang mengawasi setiap ruang ujian. Para mahasiswa pun cukup tertib saat mengerjakan lembar ujian mereka.


Berikut ada beberapa tips dari kami untuk para Orangers dalam menghadapi ujian:

- Saat dosen menerangkan di kelas dengarkan dan perhatikan dengan seksama, bertanyalah apabila ada materi yang masih belum dipahami

- Catat bagian materi kuliah yang penting dari dosen

- Sebelum ujian, siapkan kembali catatan dan beberapa referensi lain sebagai bahan untuk tambahan belajar

- Jangan belajar dengan Sistem kebut Semalam (SKS), persiapkan ujian sematang mungkin.

- Jangan lupa membawa KSM, alat-alat tulis lengkap dan kerjaan soal dengan teliti.


Teruslah belajar dan jangan takut saat menghadapi ujian. Semoga tips-tips tadi berguna untuk menghadapi ujian-ujian selanjutnya. So, tetap semangat, Orangers! (Meliana-Oranye-Fikom Untar)

Kamis, 27 Oktober 2011

Diskusi (R)UU Intelijen di Dewan Pers



Jumat (7/10), Dewan Pers mengadakan diskusi “Bedah Pasal-pasal RUU Intelijen Negara dari Perspektif Kebebasan Informasi dan Kebebasan Pers”. Diskusi ini diadakan di Gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat dan dihadiri oleh berbagai pihak, diantaranya: AJI, IJTI, mantan anggota DPR RI, wartawan-wartawan, dan berbagai pihak lainnya.

Fikom Untar sebagai salah satu institusi perguruan tinggi yang bergerak dalam bidang Ilmu Komunikasi, khususnya Jurnalistik, juga tidak ketinggalan dalam diskusi ini. Fikom Untar diwakili oleh Dekan, Dr. Eko Harry Susanto, M.Si dan dua orang mahasiswa, yakni Nurul Khotimah dan Elwi Gito.

Diskusi itu bertujuan untuk bertukar pikiran antar sesama praktisi bidang Jurnalistik mengenai RUU Intelijen yang meresahkan kebebasan pers. Dimoderatori oleh  Agus Sudibyo, Mufti, dan Al-‘Arf, diskusi ini berjalan dengan luwes. Banyak pendapat kritis terutama mengenai keterbukaan informasi dan beberapa pasal karet yang mengacam pekerja pers.



“Pengaturan intelijen tidak sejalan dengan KIP. Informasi yang dikategorikan Undang-Undang serba tidak boleh, menjadi perhatian dalam kebebasan informasi. Kajiannya yang demokratis membuat aturan pemerintah menjadi lebih rinci”, ujar Dr. Eko Harry Susanto, M.Si.

Selasa kemarin, RUU tersebut sudah disahkan oleh DPR RI walau masih menyisakan pasal-pasal kontroversial yang mengancam kebebasan pers. (Nurul-Oranye - Fikom Untar)

Selasa, 25 Oktober 2011

STEVE JOBS


Rabu, 5 oktober 2011 Steve Jobs tutup usia di Palo Alto, California, Amerika Serikat. Steve Jobs meninggal pada usia 56 tahun akibat kanker pankreas kronis yang dideritanya selama 7 tahun terakhir. Selain perusahaannya Apple Inc, ia meninggalkan pula seorang istri, Laurene Powell dan empat orang anak.

Steve Jobs setelah meninggal:

1.      Steve Jobs : A Biography.
Buku biografi resmi Steve Jobs karangan Walter Isaacson laris manis di pasaran selepas kepergian abadi SJ. Buku Biografinya bahkan menempati posisi teratas dalam daftar pembelian pelanggan Amazon. Demi memenuhi pemesanan tersebut, tanggal penerbitan pun dimajukan dari 21 November menjadi 24 Oktober.

“Aku ingin anak – anakku mengenalku,” ungkap Walter dalam tulisan penghormatan bagi Jobs di majalah Times. “Saya tidak akan selalu di sana bersama mereka, saya ingin mereka tahu mengapa dan memahami apa yang saya lakukan.” Demikian, bagi Steve Jobs biografinya didedikasikan untuk anak – anaknya.

Warga New York, Kamis, 6 Oktober 2011 berkumpul di luar toko Apple di 5th avenue meletakkan karangan bunga tanda duka.

2.      Steve Jobs dalam Twitter dan Facebook.
Tidak hanya pihak keluarga besar Steve dan Apple Inc yang berkabung atas meninggalnya Jobs. Ucapan belasungkawa juga turut disampaikan para sahabat dan pesaing.

“Steve menghidupkan California Dream setiap hari selama hidupnya dan dia mengubah dunia dan menginspirasi kita semua #ThankYouSteve,” begitu kicauan Arnold Schwarzenegger dalam Twitter pribadinya.

“Steve, terima kasih sudah menjadi mentor dan teman. Terima kasih telah menunjukkan apa yang kau bangun bisa mengubah dunia. Aku akan kehilanganmu,” tulis Mark Zuckerberg melalui account FB pribadinya.

“Sangat beruntung untuk bisa bekerja dengan Steve, ini adalah suatu kehormatan besar bagi saya. Saya akan sangat kehilangan Steve.” –Bill Gates, pendiri Microsoft sekaligus pesaing Steve Jobs.

3.      Steve Jobs bagi pecinta Apple.
Di beberapa kota di seluruh dunia, toko – toko penjual produk Apple ramai dikunjungi pecinta Apple – sekaligus penggemar Steve Jobs. Mereka meletakkan penghormatan terakhir di depan toko Apple.

Warga Tokyo menaruh iPads n iPhone yg menampilkan grafik lilin di sebuah toko Apple di pusat perbelanjaan Ginza sebagai ungkapan duka.

Mati harimau meninggalkan belang, mati gajah meninggalkan gading. De mortuis nihil nisi bene. (Silviana Dharma-Oranye-Fikom Untar)



Sabtu, 22 Oktober 2011

Must Know Website

Di era globalisasi seperti sekarang, hampir pasti semua orang mengakses internet, mulai dari update status di Facebook, nge-tweet di Twitter, cari teman di social network, dan menggunakan search engine untuk mencari informasi. Nah, ada satu search engine yang tidak kalah keren, yakni Stumbleupon. Stumbleupon diciptakan oleh beberapa pemuda kreatif asal Kanada, Garrett Camp, Geoff Smith, Justin LaFrance and Eric Boyd pada November 2001. Kita bisa menemukan banyak hal, mulai dari situs web, gambar, musik atau video. Tersedia macam-macam yang bisa user akses. Terdapat lebih dari 500 kategori, dari olahraga, seni, lifestyle, kesehatan serta masih banyak yang lain.


Bedanya dengan search engine yang lain, Stumbleupon punya prinsip yang mirip dengan social networking. Detail layanan yang tersedia antara lain Stumble Video, Stumble Thru, dan Su.pr. Lewat tumble video kita bisa menonton video dari Vimeo, Google, Myspace, dan Youtube secara langsung. Di Stumble Thru, kita bisa mengeksplorasi lebih dalam mengenai website yang tengah in. Dengan Su.pr, kita bisa mengupdate status Facebook atau Twitter.
logo Stumble

Satu lagi fitur unik yang tersedia ialah tombol stumble yang ketika di-klik langsung berganti dengan website lain sesuai dengan pilihan user. Kita juga bisa memberikan penilaian terhadap situs yang telah dilihat dengan tombol Thumbs Up atau Thumbs Down. Stumbleupon memungkinkan penggunanya berbagi serta berdiskusi dengan orang lain yang punya hobi atau minat yang sama. Hal tersebut akan membuat kita tahu banyak informasi. Tunggu apa lagi? Let’s Stumble and give your thumbs, too! (Susian Ang Jaya-Oranye-Fikom Untar)

Kamis, 20 Oktober 2011

Twitter dan Eksistensi Dunia Maya


Logo Twitter
Di tengah desakan kemajuan teknologi, kawula muda berlomba-lomba mendapatkan informasi terbaru. Media penyampai informasi bukan hanya didapatkan melalui media cetak maupun televisi. Namun, jejaring sosial amat gencar memberikan pengaruhnya terhadap anak muda yang jelas haus informasi. Hal ini dibuktikan dengan besarnya jumlah pengguna jejaring sosial di Indonesia. Twitter, singkat dan padat. Kata-kata itu cocok untuk menggambarkan twitter sebagai salah satu penunjang media perantara di zaman teknologi super canggih ini. Melalui twitter, siapapun dapat mengakses berita terbaru dari berbagai macam media dengan cara mem-”follow”. Hal sederhana ini ternyata memberi dampak signifikan. Terbukti bukan hanya untuk mencari berita ter-update, namun promosi akan suatu produk maupun jasa juga berjalan dengan pesat. Bahkan, banyak pengguna twitter terbiasa hanya dengan membuka timeline salah satu media untuk mencari informasi yang dibutuhkan.

Senin, 17 Oktober 2011

Yummy Chocolate

Siapa yang tak kenal cokelat? Mulai dari anak-anak sampai orang tua sekalipun pasti tahu akan makanan manis yang satu ini.

yummy!

Cokelat yang sudah ada sejak 1100 -1400 tahun SM ini memiliki banyak manfaat bagi tubuh dibalik pikiran mengatakan cokelat sebagai penyebab kegemukan, gigi berlubang, dll.

Manfaat cokelat antara lain membuat umur seseorang lebih panjang, mencegah risiko penyakit jantung koroner dan kanker, mencegah penuaan dini karena polusi ataupun radiasi, menimbulkan efek tenang, membuat perasaan menjadi gembira, dan menurunkan tekanan darah.

bermacam sajian cokelat
Berikut rekomendasi restoran cokelat enak yang bisa menjadi referensi kalian:

Minggu, 16 Oktober 2011

Indonesia dan Kebebasan Beragama

berbeda namun tetap saling "berpegangan tangan"

Indonesia adalah negara yang sangat menghargai kebebasan beragama para warganya. Hal ini dibuktikan dengan jaminan kebebasan beragama di dalam Pasal 29 ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi : Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. “ Jadi, sudah sangat jelas bahwa hal mengenai kebebasan beragama ini sudah tidak perlu diperdebatkan lagi, karena telah diatur dalam konstitusi negara.  

Bahkan, di dalam UUD RI 1945 Pasal 28I telah ditegaskan bahwa hak untuk bebas beragama tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. Dengan diaturnya kebebasan beragama sedemikian rupa, menunjukkan bahwa negara ini dibangun atas dasar keberagaman. Tidak heran apabila para bapak bangsa kita menggunakan “Bhinneka Tunggal Ika”, yang berarti “berbeda-beda tapi tetap satu”, sebagai identitas bangsa ini. 
tragedi Cikeusik

Sabtu, 15 Oktober 2011

Lihat ke Bawah dan Bersyukurlah

Oleh: Ebel Darmawan

Tulisan ini terinspirasi dari momen sederhana yang membuat saya berpikir. Sore hari dalam perjalanan pulang setelah aktivitas kampus, saya melewati lampu merah Grogol,  depan Mall Ciputra. Ketika menunggu lampu hijau, saya melihat banyak anak kecil mengamen. Ada satu anak yang menarik perhatian saya, seorang bocah laki-laki kira-kira berusia 5-7 tahun. Anak itu memiliki luka di mata kirinya yang membuat bocah ini hanya mempunyai sebelah penglihatan. 

Dalam sepersekian detik saya langsung berpikir, apakah ia sengaja dibutakan? Benak saya langsung terbawa ke adegan di dalam film laris, SlumDog Millionaire. Dalam film itu terdapat adegan sekelompok orang mengumpulkan anak-anak kecil untuk dijadikan pengamen. Ada anak yang dibutakan dengan sengaja untuk menarik simpati dan perhatian orang lain. Apakah sedekat itu adegan di film dengan kenyataan di sekitar kita? Saya pikir jawabannya YA.

meratapi nasib
Banyak orang kurang beruntung di dunia ini. Apakah itu salah mereka? Terlahir tanpa memiliki apapun, tanpa status sosial yang baik, terlahir tanpa fasilitas, dan tanpa kemampuan untuk mendapatkan hak mereka. Apakah kita pernah memikirakan hal ini? Sebagai praktisi akademik, mahasiswa, dosen, dan anggota masyarakat, kita selalu diajarkan sesuai dengan teori dari buku dan menjadi fleksibel dengan keadaan. Namun, apakah kita pernah benar-benar mempedulikan mereka? Mereka tidak butuh uang dan belas kasihan. Mereka hanya butuh satu hal, APRESIASI. 

Kita mengetahui mereka ada dan tahu apa yang seharusnya kita lakukan, tetapi kita cenderung mengingkarinya. Kita berbicara tentang  krisis ekonomi, naik turunnya nilai emas dan dolar. Tapi, apa itu krisis ekonomi? Krisis ekonomi terjadi pada mereka yang terbiasa makan di restoran, berwisata ke luar negeri, dan hidup mewah. Ketika terjadi krisis, mereka tidak dapat berwisata ke luar negeri dan tidak lagi bergelimang kemewahan. itulah arti krisis ekonomi menurut saya pribadi. Tapi bagi mereka? Krisis ekonomi bukanlah sesuatu yang harus dipusingkan, hanya sesuatu yang ngejelimet!

Saya tidak tahu alasan saya menulis tulisan ini, tapi saya tahu saya ingin menulisnya. Kita cenderung melihat ke atas dan tidak pernah puas. Kita mengeluarkan 30 ribu rupiah tanpa rasa sayang hanya untuk segelas kopi. Sementara banyak yang membanting tulang seharian dan hanya mendapat 5-10 ribu rupiah. Lewat tulisan ini, lihatlah ke bawah dan bersyukurlah!

melihat kebawah
Kita tidak dapat membantu mereka sekaligus, tapi setidaknya  janganlah menyakiti dan merendahkan mereka. Semoga dengan tulisan ini saya bisa menyadarkan semuanya dan mengapresiasi mereka dengan berbagai cara. Membuat kita lebih menghargai kehidupan dan mensyukurinya.

Minggu, 09 Oktober 2011

Pesan dari Madura : Mengabdi Untuk Negeri Melalui Komunikasi


Peserta Rakernas IMIKI dari seluruh Indonesia

Madura, sebuah pulau kecil di ujung timur Jawa dipilih sebagai tempat penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia (IMIKI). Bertempat di Universitas Trunojoyo (Unijoyo), 29 Oktober-1 November 2011, Rakernas IMIKI  berlangsung lancar tanpa ada ganguan berarti.

IMIKI merupakan organisasi nasional mahasiswa fakultas/jurusan ilmu komunikasi yang memberikan ruang bagi anggota-anggotanya untuk menjalin silahturahim,  serta saling berbagi pengetahuan yang terkait dengan studi komunikasi.

Rangkaian Rakernas IMIKI dimulai dengan pembukaan oleh Pengurus Pusat IMIKI. Dilanjutkan Seminar Nasional Peran Media Watch dan Bagaimana Membangunnya” oleh Sirikit Syah, pemutaran film oleh komunitas film Unijoyo, malam keakraban, bakti sosial di SMAN 2 Bangkalan, rapat kerja, dan diakhiri dengan perjalanan mengeksplorasi pantai Camplong di Madura.

Sekjen IMIKI dari Universitas Budi Luhur, Khairul Prasmana dalam sela-sela acara mengungkapkan pentingnya peran IMIKI sebagai organisasi keilmuan dan independen dalam membangun bangsa ini. Hal senada juga diutarakan oleh ketua pelaksana, Pramita Yales dari Unijoyo.

Sekjen IMIKI, Khairul Prasmana

“IMIKI harus berubah, harus keluar dan harus berperan dalam pembangunan bangsa ini” kata Khairul Prasmana.

Rakernas IMIKI 2011 di Unijoyo Madura menghadirkan cerita tersendiri bagi para peserta dan panitianya. Suasana kekeluargaan dan kebersamaan antarpeserta dan panitia begitu erat terasa. Bahkan, salah seorang panitia tak kuasa menahan air mata sesaat sebelum rombongan memasuki gerbang tol Suramadu untuk bertolak pulang ke kampus masing-masing.

“Teman-teman main lagi ya ke Madura,” ujar Uma sambil melambaikan tangan melepas rombongan peserta.

“Panitia yang luar biasa. Rakernas ini tak akan mungkin terlaksana begitu baik, tanpa kerja keras panitia. Dua jempol buat panitia Trunojoyo, dan sukses terus buat IMIKI”. (Elwi-Oranye-Media Fikom Untar)