Pages

Minggu, 12 Agustus 2012

Penutupan PMB 2012


Akhirnya, sampailah PMB di hari terakhir, hari ketiga. Sesuai jadwal, pukul 7 pagi semua peserta telah sigap berkumpul di lobi gedung 1 Untar. Masing – masing berbaris sesuai kelompok di bawah arahan mentor.

Bagi kebanyakan orang hari Sabtu merupakan waktu bermalas-malasan. Namun, semua itu tidak terlihat di wajah – wajah anggota keluarga baru FIKom. Bahkan dibanding hari sebelumnya, semangat FIKom kini lebih nampak terpancar.

Setelah dua hari menjalani PMB bersama, angkatan 2012 FIKom mulai unjuk kekompakkan. “Bukan maen!” disorakkan dengan penuh semangat. Yel – yel khusus angkatan 2012 pun dibuat dan dikumandangkan dengan penuh keceriaan.

Sama seperti hari sebelumnya, peserta PMB berkumpul di aula lantai 11 FIKom. Acara pertama ialah pengenalan UKM Untar. Di hari kedua, sebagian peserta tidak berkesempatan menyaksikan demo UKM. Oleh karena itulah, beberapa UKM Untar menyempatkan diri sekali lagi mensosialisasikan UKM mereka. UKM yang hadir antara lain, VOMS radio, FUT, POUT, Adhyatmaka, PSUT dan Marsipala.

Setelah kemarin berkenalan dengan para petinggi dan staff FIKom, kali ini peserta diajak untuk mengenal organisasi – organisasi interen kemahasiswaan dan minat bakat FIKom. Dimulai dari BEM oleh Elwi Gito selaku ketua. Dalam presentasinya, Elwi menyampaikan bahwa ada 3 hal penting seorang mahasiswa dalam menjalani kehidupan kuliah. Tiga hal itu adalah belajar, berorganisasi dan berpacaran.

Perkenalan organisasi selanjutnya dibawakan divisi minat dan bakat FIKom Untar yang dimulai dari Creadzy. Creadzy merupakan divisi minat bakat dalam bidang periklanan. Dalam presentasinya, Creadzy menayangkan sejumlah video menarik hasil garapan mereka. Selain Creadzy, minat bakat yang turut tampil antara lain Oranye, divisi minat bakat jurnalistik dan I-Focus yang menaungi minat bakat fotografi. DPM FIkom menutup sesi presentasi tersebut.

Di sela – sela acara, duo MC (baca: emseeh) FIKom yang kocak sempat – sempatnya mengerjai mentor. Para mentor yang anak asuhnya bermasalah dihukum mendemonstrasikan yel – yel FIKom 2012.

Alumni Berbagi
Ada 3 tipe manusia di dunia ini dalam menghadapi kesempatan emas. Pertama adalah orang yang cerdik, yang sudah mempersiapkan diri sebelum kesempatan datang. Kedua, orang yang ketika kesempatan sudah digenggamnya, tidak disia - siakan . Ketiga adalah orang yang bodoh, yaitu mereka yang membiarkan kesempatan berlalu begitu saja tuk kemudian disesalkan. Demikian yang dikatakan Suwito, alumni FIKom Untar, sekaligus pendiri Oranye dan sekarang berprofesi sebagai jurnalis DAAI Tv.

Ya, dalam kesempatan kali ini, 4 alumni terbaik FIKom untar beda generasi berkesempatan hadir untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka selama berkuliah di FIKom dan saat terjun ke masyarakat.
Mereka yang hadir antara lain, Suwito Wu (2007-Jurnalistik), Christina (2008-Periklanan), Renaldo (2009-periklanan) dan Glory Rosari Oyong (2007-Public Relation).

Tina, Aldo dan Glory kini bekerja di bidang yang berbeda dari konsentrasi peminatan semasa berkuliah. Tina misalnya, saat kuliah ia mengambil peminatan periklanan dan Glory dari PR. Namun, kini Glory berkecimpung di dunia jurnalistik. Sementara Aldo,  Ketiganya sepakat bahwa semua peminatan baik, yang terpenting ialah menyerap sebanyak mungkin ilmu komunikasinya. Sebab, penguasaan komunikasi memudahkan kita dalam berkarir.

Untuk menjadi komunikator yang handal, keempat alumni memberikan tips :
1.       Percaya diri;
2.       IPk tinggi;
3.       Jadilah orang yang luar biasa;
4.       Mau terus belajar dan berlatih;
5.       Mematok target lebih tinggi dari orang pada umumnya.

"Good communication does not mean that you have to speak in perfectly formed sentences and paragraphs. It isn't about slickness. Simple and clear go a long way." -John Kotter

(Sil)

Liputan Hari Kedua PMB


Berbekal pengumuman singkat di hari pertama PMB, kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) hari kedua pun berlangsung. Dimulai pukul 7 pagi, para  peserta hadir menunjukkan identitas fakultas mereka yang terlihat dari pita di lengan.

Sementara menunggu upacara penyambutan dimulai, setiap fakultas mulai dari FH, FT, FK, FSRD, FTI, FP hingga FIKom – minus FE yang beraktivitas di kampus 2 - unjuk yel-yel. Riuh semangat dan kebanggaan pun menggema di seantero kampus 1 Untar.
Seperti biasa, upacara dihadiri para petinggi Untar, antara lain ketua pengurus yayasan, pihak rektorat, para dekan dan pudek serta BEM dan DPM pusat. Tema yang diusung PMB kali ini adalah Keberagaman dalam Persatuan Universitas Tarumanagara (KPU). Rektor yang pada saat itu tidak bias hadir berpesan dalam suratnya bahwa Untar adalah satu keluarga. Terlepas dari fakultas masing – masing, keragaman individu, pribadi mahasiswa baru, di dalam Untar kita adalah satu kesatuan. Dengan diadakannya PMB, beliau berharap keberagaman yang ada dapat dipahami bukan hanya teoritis, melainkan secara praktis.

Pukul 10, partisipan PMB terpecah. Bergabung dengan peserta dari Fakultas Ekonomi dan perwakilan fakultas lain, 80 mahasiswa/i FIKom diarahkan ke kampus 2. Sementara itu, peserta lainnya tetap tinggal di kampus 1. Mereka berkumpul di aula lantai 8 gedung M menyaksikan presentasi sejumlah Unit Kegiatan Mahasiswa Untar. UKM yang hadir antara lain UKM keagamaan (FUT, Dharmayana, Adhyatmaka, POUT dan Kong Hu Cu), UKM Olahraga (liga sepak bola, bulutangkis, dan basket), UKM bela diri (Wushu dan Taekwondo), Radio Universitas Voms, Paduan Suara Universitas Tarumanagara (PSUT), BAR, Citra Pesona, UKM Pecinta Alam (Mahupa dan Marsipala), TEC dan Sentra.

Dijamu di FIKom
Pukul 1 siang, seluruh peserta PMB kembali ke fakultas masing – masing. Di lantai 11 gedung 1. Pihak Fakultas Ilmu Komunikasi pun akhirnya dapat secara langsung menyambut anggota keluarga barunya. Serangkaian acara sudah disiapkan. FIKom diperkenalkan secara intens dan langsung.

Dalam kesempatran tersebut  hadir dekan FIKom UNTAR Dr. Eko Harry Susanto, M.Si., Pudek Drs. Widayatmoko, dan Dosen Pembimbing Mahasiswa (BIMA) Suherman K., Drs., MM. Ketiganya diperkenalkan sekaligus ikut mengenalkan urusan-urusan akademik dan kemahasiswaan pada mahasiswa baru.

Sesi peminatan jurusan FIKom dipaparkan oleh Riris Loisa, Dra., M.Si untuk peminatan jurnalistik, Yugih Setyanto, S.Sos., M.Si untuk peminatan Public Relation dan G. Genep Sukendro, S.Sos. untuk peminatan advertising. Sesi pemahaman norma disampaikan oleh Pak Daniel. Tidak lupa, diperkenalkan pula para staff akademik dan tata usaha serta kepala perpustakaan yang turut berperan penting dalam membantu perkuliahan mahasiswa FIKom.

Di penghujung acara, para peserta diperkenalkan kepada mentornya masing – masing. PMB hari kedua pun berakhir dengan seruan “FIKOM! Bukan Maen!” (Sil)

Jumat, 10 Agustus 2012

Hari Pertama PMB (Penerimaan Mahasiswa Baru) 2012


Tahun ajaran baru dimulai. Wajah – wajah baru berdatangan memadati Universitas Tarumanagara (Untar). Bagaikan kawanan domba muda yang tersesat, para mahasiswa baru digiring senior mereka ke beberapa tempat terpisah di Untar, diklasifikasi berdasarkan fakultas.

Kamis, 9 Agustus 2012, Untar menyelenggarakan acara penyambutan mahasiswa baru angkatan 2012. Acara dimulai pukul 1 siang. Namun, sejak pukul 7 pagi, terlihat sejumlah mahasiswa baru menunggu di lobi.

Acara pembukaan untuk Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) diadakan bersama dengan Fakultas Teknik (FT) di gedung M lantai 8. Dari arah pintu masuk, para mahasiswa baru Fikom duduk berkumpul sisi kiri, sedangkan FT di sisi kanan. Dalam acara penyambutan tersebut, diadakan pemaparan mengenai sejumlah lembaga yang bernaung di bawah universitas.

Usai perkenalan singkat, partsipan PMB diminta memasang telinga untuk mendengarkan persiapan PMB hari kedua. Kegiatan hari kedua dijadwalkan berlangsung mulai pukul 7 pagi di fakultas masing - masing. Partsipan PMB dilarang membawa kendaraan pribadi. Selain itu, ada hal – hal yang harus mereka bawa seperti tanaman, buku catatan dan alat tulis, bekal makanan dan obat – obatan pribadi. Mereka juga diharuskan memakai kaos putih yang telah dibagikan. Khusus mahasiswa Fikom, pita oranye harus dibebatkan di tangan, merujuk pada identitas mereka sebagai mahasiswa ilmu komunikasi.

Di akhir acara, sebagai salam perpisahan, kedua fakultas saling unjuk slogan dan yel – yel. Dipimpin ketua BEM FT, mahasiswa teknik menyorakkan, “ Hidup teknik, hidup teknik, hidup teknik!” Sementara,  teriakan “FIKom” oleh ketua BEM FIKom, Elwi Gito, disambut dengan, “Bukan maen!” (Sil)

Senin, 06 Agustus 2012

Hartati Murdaya Mendatangi Gedung KPK

Jakarta, Hartati Murdaya memenuhi panggilan dari KPK untuk dilakukan pemeriksaan terhadap dirinya, mengenai keterkaitan perusahaan perkebunan PT. Hardaya Inplantation Plasma, dalam kasus suap hak guna usaha terhadap Bupati Buol, Sulawesi Tengah. Hartati sendiri merupakan pemilik dari perusahaan perkebunan PT. Hardaya Inplantation Plasma. Hartati mendatangi gedung KPK, tanpa terlihat kecemasan dari rawut wajahnya saat akan melakukan pemeriksaan oleh KPK, Jakarta, (30/7).
Hartati yang didampingi pengacaranya Patra M Zein, mengemukakan, “Tidak ada keterkaitan hubungan antara dirinya dengan Amran Batalipu”, pungkasnya. KPK menduga bahwa, pemilik dari PT. Hardaya Inplantation Plasma ini terkait, dengan adanya hubungan dalam kasus suap yang dilakukannya terhadap Bupati Buol Amran Batalipu. Kasus yang serupa dengan kembali terseretnya Artalyta Suryani dari pemilik PT. Sonokeling, melakukan suap mengenai hak guna usaha, untuk memudahkan pengoperasian perusahaan perkebunan kelapa sawit-nya di Buol, Sulawesi Tengah.
Pengacara Hartati, Patra M Zein melihat bahwa, “Hartati di periksa oleh KPK dan menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan KPK, dengan mempelajari terlebih dahulu pertanyaannya dan menulis jawabannya kemudian dijelaskan”, ungkapnya kepada wartawan. “Proses pemeriksaan ini tidak didukung dengan bukti-bukti yang cukup kuat dari KPK”, ujarnya. “KPK sebaiknya mendalami lagi kasus ini dan menyertakan bukti-bukti yang kuat untuk pemeriksaan berikutnya supaya bisa jelas arah dari pemeriksaan ini, agar tidak ada hanya sekedar dugaan-dugaan saja”, tambahnya.
Pemeriksaan yang berlangsung selama 14 jam ini, belum mendapatkan titik terang yang jelas untuk mengungkap kasus suap di Buol ini. KPK masih akan terus melakukan pemeriksaan dan pemanggikan kembali terhadap Hartati Murdaya untuk meminta keterangannya mengenai kasus ini, Hartati masih menjadi sebagai saksi dalam kasus ini, karena belum ada bukti yang cukup kuat dari KPK untuk menjerat dalam pidana hukum. (Riz)

KPK Menindak Lanjut Kasus Buol

Jakarta, KPK kembali melakukan pemeriksaan terhadap kasus suap Bupati Buol, Sulawesi Tengah. Kali ini yang menjadi pemeriksaan adalah Dirut atau Direksi PT. Sonokeling, yaitu Romy Dharma Setyawan sebagai saksi untuk dimintai keterangannya, mengenai keterkaitan perusahaan perkebunannya dalam Hak Guna Usaha (HGU), Jakarta, (26/7). Romy merupakan anak dari Artalyta Suryani yang dikenal dengan “Ayin”, pemilik penuh terhadap perusahaan perkebunan PT. Sonokeling di Buol.
Kasus ini menyeret kembali Artalyta Suryani dalam kasus korupsi, karena diduga perusahaan perkebunannya PT. Sonokeling melakukan suap kepada Bupati Buol, Amran Batalipu yang kini menjadi tersangka dan tahanan KPK. Kasus suap mengenai Hak Guna Usaha ini adalah suatu upaya yang dilakukan setiap pemilik perusahaan perkebunan, untuk bebas dalam menjalankan operasi perusahaan perkebunannya, juga dalam penggunaan lahan. PT. Sonokeling juga diduga mendanai kampanye pada pemilihan Bupati, Amran Batalipu sebagai pemenangan untuk menjadi Bupati Buol.
Pengacara Ayin dan Romy, Nasrullah mengemukakan, “Romy sebagai Dirut dan Direksi dari PT. Sonokeling tidak pernah menyuruh bawahannya untuk mengeluarkan uang dalam permasalahan hak guna usaha”. “Bahkan, dalam pemilihan Bupati di Buol pun PT. Sonokeling tidak ada keterkaitan untuk mengeluarkan dana, untuk pemenangan terhadap salah satu kandidat Bupati di Buol”, bantah Nasrullah. Kasus suap ini tidak hanya menyeret perusahaan perkebunan PT. Sonokeling, melainkan ada perusahaan perkebunan PT. Hardaya Inplantation Plasma, kepemilikkan Hartati Murdaya yang diduga melakukan kasus yang sama ini.
KPK akan terus melanjutkan mengenai kasus ini untuk diselesaikan hingga tuntas. Kasus ini diperlukan bukti dan data-data yang komprehensif, sehingga bisa terkupas sampai ke akarnya. Saat ini KPK sudah menahan Bupati Buol Amran Batalipu serta Manager dari PT. Hardaya Inplantation Plasma Yusran Nazroni. Keterangan para tersangka dan saksi akan terus dilakukan oleh KPK untuk menuntaskan kasus ini.(Riz)
Sumber gambar : google