Kalau pasir kita sudah habis tengkurap
Dan bersua sudah jarang masanya,
Biar mereka sudah tidak dipihak kita
Mereka sang hari-hari emas
Kita si hamba-hamba budak,
Katakan padaku kita seperjuangan
Kita boleh dipecut fajar
Kita boleh dikejar malam
Tapi aku akan tetap teriak
Teriak aku ingin berdendang
Berdendang bersamamu seperti di film-film lama
Kalau suaraku sudah serak,
Katakan padaku kita sebadan
Kalau nanti jalurku putus sudah
Setelah lama berlomba di pacuan fana
Jangan bilang aku berlebihan
Jangan bilang aku sendirian
Alur kita boleh malang melintang
Bahkan bayangku sudah tak punya jejak
Tapi jangan.. jangan kau berbeda
Katakan padaku kita sekawan
(par)
Pages
▼
Senin, 27 Mei 2013
Jumat, 17 Mei 2013
Latihan Kepemimpinan BEM FIKomUntar “FLY (Fight and Lead Yourself)”
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara
kembali mengadakan latihan kepemimpinan bagi para mahasiswa FIKom Untar. Latihan
Kepemimpinan BEM FIKom Untar ini merupakan salah satu program kerja tahunan
yang diadakan oleh BEM FIKom Untar.
Peserta LK BEM FIKom Untar 2013 |
Kegiatan yang mengambil Tema “FLY (Fight and Lead Your Self)” ini bertempat
di Wisma Mekar Raya, Cisarua, Puncak. Acara yang berlangsung pada tanggal 3 – 5
Mei ini bertujuan untuk membentuk dan menghasilkan seorang pemimpin yang tegas
dan bermental tangguh. Seorang pemimpin yang tidak hanya mampu memimpin diri
sendiri namun juga mampu memimpin orang banyak.
Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari 2 malam ini menghadirkan beberapa
sesi. Sesi pertama dibuka oleh Dekan FIKom Untar, yakni Dr.Eko Harry
Susanto, M.si yang berbicara tentang seperti apa dan bagaimana menjadi seorang pemimpin. Lalu sesi kedua yang diadakan pada keesokan harinya di isis oleh Bp Eddy
Dadang yang menjelaskan sruktur pembuatan dan alur proposal. Masih di hari yang
sama, sesi ketiga di isi oleh salah satu alumni FIKom untar angkatan 2007
Eridick Revathy yang berbicara mengenai Visi dan tujuan hidup, lalu di sambung
sesi keempat oleh para alumni yaitu Aryo Bagoes (mantan ketua DPM Fikom Untar)
dan Andhika (mantan ketua BEM FIKom Untar).
Panitia LK BEM FIKom Untar 2013 |
Latihan Kepemimpinan BEM FIKom Untar ini tidak saja diisi oleh sesi, namun
juga terselip games – games mini yang membawa mereka dalam sebuah keakraban. Kekompakan,
keakraban dan kerjasama mereka terlihat ketika mereka bekerjasama menyelesaikan
sebuah games outbond. Antusiasme peserta terlihat dari keseriusan mereka
mengikuti acara ini dengan penuh canda dan tawa. Acara ditutup dengan
pengumuman peserta dan kelompok terbaik. Lisa salah satu peserta LK BEM FIKom Untar
terpilih menjadi peserta terbaik dan Kelompok Jokowi terpilih menjadi kelompok
terbaik, dan tidak lupa sambutan penutupan oleh Bp Genep Sukendro, S.sos.
Kamis, 16 Mei 2013
Kuliah Umum Jokowi : Pencitraan Menuju Jakarta Baru
Siapa yang tidak kenal Jokowi?
Gubernur DKI Jakarta yang satu ini begitu dikenal dengan senyum dan gaya bicaranya
yang sederhana. Kemanapun dia pergi, Jokowi selalu menjadi pusat perhatian. Hal
serupa terjadi saat kuliah umum yang dilakukannya di Universitas Tarumanagara.
Kuliah umum bertemakan “Pencitraan Menuju Jakarta Baru” ini mendapat sambutan
antusias dari para peserta yang sebagian besar adalah mahasiwa dari berbagai
fakultas di Universitas Tarumanagara. Jumlah peserta terus bertambah bahkan
sebelum kuliah umum dimulai semua bangku sudah terisi oleh para peserta. Tak
pelak, para peserta yang tidak mendapatkan bangku harus duduk di lantai
auditorium yang bertempat di Gedung Utama Kampus 1 Universitas Tarumanagara ini.
Jokowi pada kuliah yang diselenggarakan oleh Tarumanagara Knowledge Center (TKC) ini memberikan wawasan mengenai program-programnya dalam membangun Ibukota Negara Indonesia ini. Selain itu, dia menekankan pentingnya mahasiswa sebagai agen kontrol sosial dan perubahan. Namun, dia menyayangkan sebagian mahasiswa yang hanya protes mengenai kebijakan tanpa memberikan konsep sebagai solusi atas sebuah masalah. Dia berharap kedepannya mahasiswa selain memprotes dapat menghadirkan suatu solusi pengganti yang lebih baik.
Jokowi pada kuliah yang diselenggarakan oleh Tarumanagara Knowledge Center (TKC) ini memberikan wawasan mengenai program-programnya dalam membangun Ibukota Negara Indonesia ini. Selain itu, dia menekankan pentingnya mahasiswa sebagai agen kontrol sosial dan perubahan. Namun, dia menyayangkan sebagian mahasiswa yang hanya protes mengenai kebijakan tanpa memberikan konsep sebagai solusi atas sebuah masalah. Dia berharap kedepannya mahasiswa selain memprotes dapat menghadirkan suatu solusi pengganti yang lebih baik.
Ada peristiwa
menarik saat seorang mahasiswi dari Fakultas Hukum Universitas Tarumanagara
mengungkapkan keinginannya berfoto bersama Jokowi. Keinginan itu langsung
ditanggapi oleh Jokowi dengan memanggil mahasiswi bernama Novika itu turun dan
berfoto bersama. Peristiwa itu langsung mengundang reaksi yang meriah dari para
peserta lain.(will)
Rabu, 08 Mei 2013
Stand Up Comedy Kaki Soang
“Tragis jadi Arab di Indonesia. Apalagi jadi
artis,” ujar Vikri pada panggung stand up comedy di SMA Kolese Gonzaga. “Tragisnya
kenape? Artis di Indonesia rata-rata
pada punya ciri khas. Naah kita bingung ciri khas kita apa, ye? Kalo kita liat Agnes Monica, dia lucu nie.
Sekarang kan Agnes kalo nyapa penontonnya uda pake bahasa Inggris. How are you?
Penontonnya jawab. “I’m Fine.” Lu
bisa jawab, di sekolah diajarin Bahasa Inggris. Iye, kan?
Naah, gue dateng bawa-bawa background gue jadi artis. Ahlan Wa sahlan? Amin. Ada ape?...
gue nanya apa kabar dia amin?!”
Jam
menunjukkan pukul 12 siang. Bel berbunyi dan para
siswa SMA Kolese Gonzaga mulai berseliweran keluar kelas. Hari
ini mereka tidak langsung melangkahkan kakinya ke rumah. Berduyun-duyun mereka
ke aula. Terpampang di dinding, Kaki
Soang Presents Stand Up Comedy.
Kaki Soang
merupakan kelompok Event Organizer yang terdiri dari para mahasiswa Fikom: Enos
Rudy, Farrah, Dennis Reinhard, Daniel, Aji, Melisa, Fiki, Santi dan Ajeng.
Dibuka
kedua MC, Daniel dan Dennis Reinhard, ketiga alumni berbagi kesan mereka selama
berkuliah di FIKom Untar dan pengalaman mereka saat terjun ke dunia kerja
menjalankan profesi mereka. Glory Oyong dan Raymond Kurniawan membagi
pengalaman mereka selama menjalani profesi sebagai jurnalistik. Sementara Kevin
setelah lulus dari FIKom, bekerja di suatu perusahaan Inggris di Jakarta
sebagai marketing.
Raymond
Kurniawan, alumni FIKom Untar yang kini menjadi wirausahawan mewejangi 3 tips
sukses. Pertama, kondisikan seolah waktu tidak ada lagi. Kedua, perbanyak
relasi. Terakhir, set the goal.
Usai
talkshow, SMA yang pernah menjadi lokasi Shooting serial layar lebar AADC (Ada
Apa Dengan Cinta) ini dibuai oleh lantunan musik Romzi, mahasiswa FIKom Untar.
Acara
ditutup dengan Stand Up Comedy oleh Vikri Rasta. Komedian berwajah Arab, berlogat betawi ini pun
disambut gelak tawa siswa-siswi SMA Kolese Gonzaga.
Siswi
kelas 10-2 SMA Kolese Gonzaga Rani Widhiarti menyatakan, “Acaranya seru, nambah
pengetahuan. Temannya Grieska menambahkan, “Tapi presentasinya terlalu lama,
bikin bosan.” Sementara menurut Etta, “Acara
paling seru ya, (stand up comedy) yang terakhir tadi.”
Secara
keseluruhan panitia merasa puas dengan hasil kerja mereka. “Yang pasti lega,
satu tugas EO uda selesai,” ujar Dennis.
Acara
ini memang dipersembahkan sebagai tugas penentu kelulusan mahasiswa/i
konsentrasi pilihan jurusan Public relation pada mata kuliah Event Organizer. Tujuannya
tentu sebagai ajang promosi FIKom Untar sekaligus pelatihan lapangan.
Menurut
Adianto, guru fisika SMA Kolese Gonzaga, “Jangan
kebanyakan iklan. Saat di sini, acara dibawa fun saja.” Sarannya, “Kalau
mau begitu (beriklan), pakai
buku saja. Terus kalau ada lomba Stand up
comedy kayak tadi,
dikasih tahu dulu jauh-jauh hari. Jadi anak-anaknya bisa (melakukan) persiapan.”
Pasalnya,
panitia memang menyiapkan hadiah untuk 3 peserta yang berhasil melancarkan aksi
stand up comedy dadakan di depan teman-temannya. Tema ditentukan Glory Oyong
selaku MC pada games tersebut. (Sil)
Selasa, 07 Mei 2013
Unsur 6W+1H+1S dalam Berita Media Televisi
Pemberitaan di Media televisi tidak hanya cukup mengandalkan
unsur 5W & 1H (Who, what, where, when,why dan how), Jurnalis televisi mempunyai
pedoman tersendiri dalam melakukan reportase, yaitu rumus 6W
+1H+1S.
Begitulah kira-kira pemaparan yang diberikan Nurjaman
Mochtar, pemimpin redaksi Indosiar & SCTV dalam seminar “Independensi
Jurnalis Televisi Jelang Pemilu 2014” pada Kamis (30/4). Acara ini merupakan
rangkaian kegiatan Bulan Jurnalistik Indonesia 2013 yang digagas oleh Ikatan
Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Bertempat di Hall Dewan Pers, Jakarta.
Unsur “W” yang dimaksud adalah wow , yaitu suatu hal yang menarik perhatian pemirsa sehingga menghabiskan
waktunya dilayar kaca. Setiap media televisi mempunyai definisi wow yang berbeda menyangkut editorialnya
seperti isu, sensasi atau lainnya.
Sedangkan unsur “S” yang dimaksud adalah So what gitu loh. Artinya berita yang
telah dibuat harus mengandung bobot berita. Berita tidak hanya memberikan
informasi tapi juga menitikberatkan pada isi.
“unsur S & W inilah yang kadang bersebrangan, itulah mengapa
pemirsa harus lebih kreatif memahami berita” ujar Nurjaman dalam diskusi.
Hadir pula sebagai pembicara Anggota
Komisi X DPR RI, Dedy Gumelar, Anggota DPR RI, Rachel Maryam, & Ketua
aliansi jurnalis independen, Eko Mariadi. Peserta yang hadir dalam diskusi juga
merupakan para stakeholder dalam
media televisi. Fikom Untar sebagai
salah satu institusi perguruan tinggi yang bergerak dalam bidang Ilmu
Komunikasi, khususnya Jurnalistik, juga diundang dalam diskusi ini. Reza
Ramadhan, Silviana Dharma dan Nirma Yunita dari kosentrasi Jurnalistik diutus
untuk berpartisipasi dan memberikan sudut pandangnya dari sisi akademis.
Kegiatan memiliki agenda untuk mengkampanyekan kepada jurnalis televisi
agar mendukung politik santun dan cerdas menghadapi pemilu 2014.(rez)
Mengintip Dapur Koran Sindo
Hari
pertama Forum Diskusi Nasional (FDN) yang diadakan oleh Badan Otonom Economica
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI) dalam rangkaian acara Journalist Days 2013 diisi dengan kunjungan ke ruang redaksi Koran Sindo.
Sebelum kunjungan, para peserta FDN diadu argumennya dalam 3 Focus Group Discussion (FGD)
besar. Setiap FGD ini terdiri atas 3 tim dari Lembaga Pers Mahasiswa berbeda
dan akan diberikan 1 studi kasus berbeda yang akan didiskusikan dalam FGD
tersebut. Hasil diskusi akan dipaparkan dalam presentasi yang kemudian akan
dinilai oleh 3 juri yaitu Wiendy Hapsari (Manajer Litbang Koran Sindo), Djaka
Susila (Redaktur Pelaksana Koran Sindo), dan Hariyanto Kurniawan (Redaktur
Sindonews.com).
Seusai
presentasi, barulah peserta FDN diajak berkeliling ruang redaksi Koran Sindo
dan Sindonews.com. Gedung
SINDO yang bertempat di Jalan Wahid Hasyim No 38 ini, memiliki 3 lantai untuk
proses produksi berita. Proses produksi berita ternyata tidak sesederhana
kelihatannya. Sebuah berita dari seorang reporter di lapangan harus melalui
berbagai tahapan hingga dapat diterbitkan baik melalui media cetak ataupun
portal dalam jaringan (Daring). Sehingga tidak heran kalau redaksi ini aktif
beroperasi hingga batas akhir pengumpulan pukul 12 malam. Bahkan, menurut Esty,
pemandu peserta FDN , ruang redaksi justru semakin ramai ketika menjelang malam
hari.
Ketika berkunjung ke redaksi
Koran Sindo, Djaka Susila memakai kesempatan ini untuk menjelaskan bagaimana
alur produksi di Koran Sindo. Dia juga menegaskan pentingnya inovasi dalam
industri media cetak agar tidak ditinggalkan oleh pembaca. Hariyanto juga
menegaskan hal serupa di ruang redaksi Sindonews.com. Menurutnya, portal daring
memiliki ciri khas yaitu kecepatan dalam penyampaiannya. Meskipun begitu
keakuratan suatu berita tetap harus dijaga dengan proses verifikasi.
Selain pengumpulan berita, para
peserta FDN juga mengunjungi bagian fotografi dan tata letak. Kunjungan ini diakhiri
dengan sesi foto bersama para juri pada pukul 5 sore.(will)
Ajang Kreativitas dalam Fikom Goes to School
Bosan dengan
kegiatan sekolah yang itu-itu saja? Mungkin acara yang satu ini bisa menjadi
referensi untuk kegiatan sekolah lainnya. Sebagai salah satu dari rangkaian
acara “Fikom Untar Goes to School”, Festival “Hip-Hip Hura” mengajak siswa-siswi untuk berkreasi tidak
hanya dalam seni tetapi juga dalam kuliner. Acara yang digagas oleh Clover EO
berkerjasama dengan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara (Fikom
Untar) ini menyajikan suatu ajang kompetisi bakat dalam seni dan juga memasak.
Mengambil
tempat di SMA/K Pelita I, Festival “Hip-Hip Hura” disambut dengan antusias oleh
siswa-siswi. Siswa-siswi tidak hanya datang dari SMA/K Pelita I, tetapi juga
dari beberapa sekolah lain dan juga dari jenjang yang berbeda. “ Acara dihadiri
oleh sekitar 300-an siswa dari berbagai sekolah” Ungkap Alvionita, Ketua Clover
EO.
Salah
satu kompetisi yang diadakan adalah lomba kreativitas yang memberi kesempatan
bagi setiap kelas di SMA/K Pelita I untuk memberikan penampilan terbaik yang
akan dinilai oleh 3 juri. Tiga juri tersebut antara lain Jesse Adam, Romzi, dan Florencia, yang ketiganya merupakan mahasiswa Fikom
Untar.
Kompetisi
memasak mengijinkan peserta dari berbagai sekolah lain untuk berpartisipasi. Peserta diberi bahan
dasar berupa Mi “Sedaap” dan diperbolehkan menambah bahan lain dan mengubah mi
menjadi berbagai bentuk masakan. Disinilah kreativitas peserta diuji untuk
mengolah bahan dasar yang sama tersebut. Selain makanan, peserta juga diminta
membuat minuman yang semuanya harus sudah tersaji dalam waktu 120 menit.
Acara
ini diakhiri dengan pengumuman pemenang sekaligus pembagian hadiah pada pukul 1
siang. Pemenang pertama lomba kreativitas dimenangkan oleh Sumi dengan
membawakan lagu “My Heart Will Go On” dari Celine Dion. Sedangkan lomba memasak
dengan bahan baku Mi “Sedaap” dimenangkan oleh peserta dari SMP Sinar Dharma.
Pemenang lomba kreativitas berhak mendapatkan hadiah sebesar Rp 350.000
sedangkan pemenang lomba memasak berhak mendapatkan hadiah sebesar Rp 1.000.000
yang diserahkan langsung oleh panitia. “Hadiah ini dipersembahkan oleh sponsor
yang mendukung acara ini, yaitu Mi Sedaap, Fiesta Chicken Nugget, dan minuman
Floridina.” tutup Alvionita.(will)
Sabtu, 04 Mei 2013
Kompetisi Esai: Oranye Masuk Sembilan Terbaik!
Lembaga minat & bakat Jurnalistik "Oranye" kembali menorehkan prestasi. Dua orang anggota Oranye, Willy dan Maria Margaretha lolos dalam "Essay Competition Pers Mahasiswa dan Lembaga Kajian dan Ilmiah se-Indonesia", yang diprakarsai Badan Otonom Ekonomica Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Esai yang dipilih Willy dan Maria berjudul Arab Spring Paranoia dengan sub tema "Keberadaan Digital Media Mendorong Gerakan Masyarakat". Hasil karya ini menjadi salah satu dari sembilan esai terbaik dan berlanjut dengan keikutsertaan dua anggota Oranye ini pada Forum Diskusi Nasional (1-3 Mei) di Universitas Indonesia.
Karya Tulis Willy dan Maria membahas mengenai beberapa fenomena yang dipengaruhi penyebaran informasi di media digital. Salah satu contohnya adalah demonstrasi besar-besaran di Timur Tengah akhir 2010, dimana pemimpin negara bisa digulingkan dalam waktu singkat. Paranoid Negara China terhadap efek media digital, serta bahaya laten jenis media ini juga dibahas mendalam oleh dua peserta.
Terkejut sekaligus bangga, itulah yang dirasakan oleh kedua peserta. "Perasaan saya kaget karena dengan waktu yang mepet, ternyata bisa lolos seleksi." ujar Willy. "Harapan saya, tulisan ini bisa memberikan wawasan baru untuk yang membacanya dan semoga bisa menang." tambahnya.
Esai yang dipilih Willy dan Maria berjudul Arab Spring Paranoia dengan sub tema "Keberadaan Digital Media Mendorong Gerakan Masyarakat". Hasil karya ini menjadi salah satu dari sembilan esai terbaik dan berlanjut dengan keikutsertaan dua anggota Oranye ini pada Forum Diskusi Nasional (1-3 Mei) di Universitas Indonesia.
Karya Tulis Willy dan Maria membahas mengenai beberapa fenomena yang dipengaruhi penyebaran informasi di media digital. Salah satu contohnya adalah demonstrasi besar-besaran di Timur Tengah akhir 2010, dimana pemimpin negara bisa digulingkan dalam waktu singkat. Paranoid Negara China terhadap efek media digital, serta bahaya laten jenis media ini juga dibahas mendalam oleh dua peserta.
Terkejut sekaligus bangga, itulah yang dirasakan oleh kedua peserta. "Perasaan saya kaget karena dengan waktu yang mepet, ternyata bisa lolos seleksi." ujar Willy. "Harapan saya, tulisan ini bisa memberikan wawasan baru untuk yang membacanya dan semoga bisa menang." tambahnya.
Pelatihan DPM: "Pencil, Draw Your Own!"
Untuk dapat mengembangkan pribadi dan mental mahasiswa, Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara (DPM Fikom Untar) menyelenggarakan pelatihan dengan tema “Pencil, Draw Your Own”. Kegiatan berlangsung di Villa Ria, Cisarua, Bogor (19-21 April) dan diikuti oleh berbagai angkatan (2009-2012).
Kegiatan diawali dengan membagi peserta menjadi 2 kelompok untuk berjalan kaki, dimana mereka harus mampu menemukan tempat atau hotel tempat menginap. Tujuan hal ini adalah melatih peserta untuk mandiri dan mampu bekerjasama dengan lingkungan sosialnya. Malam harinya, para peserta dibekali materi mengenai pembuatan proposal dan laporan pertanggung jawaban, yang dipandu Silviana Dharma. Selain itu, peserta juga belajar bagaimana caranya berargumentasi dengan baik dengan pemandu Wilson Nugraha.
Hari kedua, kegiatan diawali dengan pemberian motivasi oleh Hendra. Peserta juga diajak untuk mengikuti games outdoor, untuk bisa bekerjasama dan lebih mengakrabkan satu dengan yang lain. Para peserta pun kembali diberikan materi mengenai bagaimana sejarah Lembaga DPM oleh Haryanto (Bang Abun) dan Aryo. Mereka juga diajak untuk sharing bersama Ferdy dan Andre Sinaga, tentang arti seorang pemimpin yang baik. Kegiatan masih berlangsung hingga dini hari, dimana peserta dibangunkan untuk mengikuti acara jurit malam, dan diahkiri dengan menikmati snack bersama panitia dan alumni.
Hari terakhir, kerjasama peserta kembali diuji dalam permainan "memecahkan telur". Rangkaian acara pelatihan ditutup dengan pembagian hadiah oleh Michel (Mipang) serta foto bersama.
x