Pages

Kamis, 30 Oktober 2014

Pemuda TiongHoa dan Masa Depan Bangsa

Dari kiri ke kanan: Leonardi, Teddy Jusuf, Yose Rizal dan MC
Jakarta- Memperingati Hari Sumpah Pemuda, Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI) menggelar Seminar Nasional di Auditorium Universitas Tarumanagara pada Rabu, 29 Oktober 2014. Membawa tema "Pemuda dan Masa Depan Indonesia", acara ini dihadiri oleh para pembicara yang mewakili pemuda Indonesia.
Bekerja sama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Tarumanagara, IPTI mengadakan Seminar Nasional. Pembicara yang hadir adalah orang-orang yang telah berkontribusi dalam memajukan generasi muda bangsa Indonesia, antara lain Laksamana Muda TNI Leonardi sebagai Deputi Pendidikan Calon Pimpinan Tingkat Nasional Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia, Brigjen (Purn.) Teddy Jusuf selaku Mantan Kepala Staf Bidang Sosial Politik Panglima ABRI, dan yang terakhir adalah Yose Rizal sebagai Direktur Politica-Wave and Media serta Koordinator Tim Sosial Media Kepresidenan 2014.
Sejak era pemerintahan Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid, suku Tionghoa mendapat kesempatan yang lebih luas untuk berkiprah di berbagai bidang, terutama politik. Kesempatan ini pun tidak disia-siakan oleh suku Tionghoa, khususnya generasi muda. Melalui berbagai wadah termasuk organisasi kepemudaan, generasi muda Tionghoa pun menyumbangkan tenaga, pikiran, dan saran untuk kemajuan bangsa Indonesia lewat politik. Sekarang, banyak generasi muda Tionghoa yang berada di lembaga eksekutif, legislatif, dan lembaga pemerintahan lainnya. Salah satu generasi muda Tionghoa yang sukses dalam pemerintahan Indonesia adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta yang sekarang menjabat sebagai Gubernur (PLT) DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama.
Contoh kesuksesan itu pun mendorong generasi muda Tionghoa lainnya menjadi semakin bersemangat untuk berada di dunia politik Indonesia melalui organisasi-organisasi. Salah satunya adalah Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI).
Berdiri sejak 27 Juli 2007, IPTI semula bernama Ikatan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (IP-PSMTI). IP-PSMTI berdiri dengan tujuan sebagai wadah bagi para generasi muda Tionghoa agar turut serta berperan aktif dalam kegiatan politik di Indonesia. Pada tahun 2010, IP-PSMTI menggelar Musyawarah Nasional I di Jakarta, dalam Musyawarah Nasional tersebut muncul sebuah keputusan penting yaitu mengubah nama IP-PSMTI menjadi IPTI dengan tujuan generasi muda Tionghoa dapat mandiri dan berkembang sebagai wadah persatuan bagi seluruh generasi muda dari semua elemen masyarakat suku Tionghoa.
Dengan demikian selain sebagai sarana berlatih demokrasi dalam regenerasi pengurus dan suksesi kepemimpinan, seminar nasional ini memuat pesan penting untuk generasi muda, khususnya suku Tionghoa untuk belajar dan meneladani perjuangan para pemuda Indonesia 86 tahun yang lalu agar semakin aktif, bersemangat, kritis, dan rela berkorban demi membangun bangsa Indonesia menjadi lebih baik lagi.
Penulis : Kelvin Gon

Rabu, 29 Oktober 2014

BEM UNTAR MEMPERINGATI HARI SUMPAH PEMUDA

"Salam Satu Untar! Nilai kebhinekaan adalah harga mati!" demikian kata pembukaan TARUMANAGARA NATIONAL SEMINAR oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Untar Dr. Eko Harry Susanto, M. Si.

Untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke-69, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Tarumanagara (BEM UNTAR) mempersembahkan seminar yang bertajuk "Peran Mahasiswa Dalam Berbangsa dan Bernegara" yang diselenggarakan pada hari Selasa, 28 Oktober 2014 di Auditorium Gedung M lantai 8, Kampus I Untar.

Seminar ini dihadiri oleh Daniel Johan (Anggota DPR RI 2014-2019), Arif Rahman S.T. (Ketua DPP KNIP Bidang Energi), Andrew Susanto (Ketua Umum DPP IPTI) dan Sammy Notaslimboy (Stand up Comedy).
 
Seminar yang dihadiri 435 mahasiswa ini bertujuan untuk menanamkan rasa nasionalisme anak muda terhadap bangsa.

"(Tujuan seminar ini ialah) untuk menanamkan kembali rasa nasionalisme, serta dapat berkontribusi untuk bangsa dan negara," ungkap Zimmy Alexander selaku Ketua BEM Untar.

Senada dengan Zimmy, Ivan selaku Ketua Pelaksana juga berharap agar mahasiswa dapat membangun peran mahasiswa dalam berbangsa dan bernegara.

"Membangun peran mahasiswa dalam berbangsa dan bernegara, supaya tahu untuk apa kita kuliah dan akhirnya mengerti dan mempunyai pola pikir layaknya mahasiswa," tutur Ivan 'Gendut', panggilan akrabnya. 

Penulis : Nirma Yunita
Editor   : Silviana Dharma

Jumat, 24 Oktober 2014

I-Focus Training 2014

Lembaga Bakat Minat Fotografi I-Focus Fikom Untar kembali menyelenggarakan training. Pelatihan dasar fotografi yang bertajuk "Dari Mata Sampai Ke Kamera" ini diikuti oleh 37 peserta dari berbagai lembaga kemahasiswaan yang ada di Fikom Untar. Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari 2 malam, mulai tanggal 24-26 Oktober 2014 di Pulau Pari, Kepulauan 1000, Jakarta.

Acara dibuka dengan kata sambutan dari Gregorius Genep Sukendro S.Sos. selaku Pembina Mahasiswa Fikom Untar. Beliau berharap semoga peserta semakin kreatif.

"Semoga peserta semakin kreatif entah menjadi Jurnalistik, Advertising, Public Relations. Anak muda harus kreatif," terang Genep.

Pelatihan ini bertujuan untuk mengakrabkan anggota I-Focus periode baru dengan periode lama serta mengenalkan teknik pengambilan gambar.

"Untuk mendekatkan anggota baru dengan anggota lama serta memperkenalkan teknik-teknik pengambilan gambar," ungkap Michael Jordan selaku Ketua I-Focus saat diwawancara oleh Oranye di Homestay Pulau Pari.

Lebih dari itu, Ketua Pelaksana training Abraham Joemono juga berharap peserta dapat memahami fotografi dan menghasilkan foto yang memuaskan.

 
Penulis : Nirma
Editor   : Silviana Dharma

Kamis, 23 Oktober 2014

FIKOM UNTAR MENGHADIRI ANUGERAH JURNALISTIK AQUA IV



Pada hari Kamis tanggal 23 Oktober 2014 lalu, Fikom Untar secara khusus diundang oleh perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) Aqua untuk datang di acara yang bernama Anugerah Jurnalistik Aqua IV (AJAIV). Acara yang bertempat di Erasmus, Kedutaan Besar Belanda ini diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan penghargaan kepada insan-insan, baik dari kalangan jurnalis profesional maupun masyarakat awam, yang secara aktif dinilai telah menginspirasi orang banyak mengenai pentingnya air dalam kehidupan.

Acara ini dimulai pada pukul 10.30 dengan penampilan dari Emping Percussion yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari ibu Parmaningsih Hadinegoro selaku Vice President Corporate Secretary PT Tirta Investama. Pada kesempatan tersebut ibu Parma memberikan sambutan hangat secara khusus kepada para tamu dari kalangan akademis dengan menyinggung pentingnya pendidikan sebagai suatu investasi. Dalam suatu kutipan pidato pembukaannya, beliau mengatakan “menanam pohon merupakan investasi yang baik untuk jangka waktu 10 tahun. Sedangkan pendidikan (saya kira) merupakan investasi terbaik yang bisa dilakukan untuk jangka waktu 100 tahun, di mana setelah 100 tahun tersebut hasilnya baru bisa dilihat dan dirasakan.”

Selain pemberian penghargaan kepada para pemenang, AJAIV sendiri secara khusus mendatangkan para jurnalis profesional untuk membahas tentang Jurnalisme Warga yang kini tengah merebak di kalangan masyarakat. Dalam dialog tersebut ditekankan bahwa Jurnalisme Warga ada bukan untuk meniadakan Jurnalisme Konvensional, melainkan untuk melengkapi. Di satu sisi, Jurnalisme Warga membantu untuk melaporkan berita yang luput dari perhatian para wartawan, sedangkan di sisi lain, Jurnalisme Konvensional menjaga masyarakat yang melakukan Jurnalisme Warga agar tidak sampai melanggar hukum dan etika pers yang ada.

Acara yang dihadiri oleh teman dari berbagai media dan kalangan akademis ini kemudian ditutup dengan acara ramah-tamah dan makan siang bersama di halaman Erasmus. Meski bergeser dari susunan acara yang ditentukan, AJAIV tetap berjalan dengan lancar dan juga meriah.

Penulis : Maureen Maria
Editor   : Silviana Dharma

Rabu, 22 Oktober 2014

Untar B Pesta 9 Gol ke Gawang Trisakti



Tim Futsal Untar B menunjukkan permainan gemilang pada hari Rabu, 22 Oktober 2014 saat melawan Trisakti dalam matchday kedua ajang “Tarumanagara Sport Centre 2014” (TSC). Skor akhir 9-1 untuk Untar menunjukan kedigdayaan para Untarian di pertandingan ini atas Trisakti.


Pertandingan berlangsung dengan tempo cepat dimana Trisakti terus menerus menerima tekanan dari Untar yang akhirnya berujung dari gol Untar di menit ke-3. Sejak gol pertama, pertandingan dikuasai Untar sepenuhnya dan babak pertama pun diakhiri dengan skor 5-0 untuk Untar. 


Di babak kedua, Tim Untar yang mengenakan seragam warna hijau menurunkan lapis kedua untuk menurunkan tempo dan menghemat tenaga. Namun begitu, tetap saja Untar menguasai permainan dan mengakhiri pertandingan dengan skor telak 9-1.

Penulis  : Willy Budianto
Editor    : Silviana Dharma