Rabu lalu (27/3), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fikom Untar mengadakan talk show bertema PLUS+ yang membahas pluralisme di Indonesia.
Acara diadakan di Auditorium gedung M lantai 8 dengan
bintang tamu Pandji Pragiwaksono dan Ernest Prakasa. Acara dibuka dengan
lawakan yang dibawakan oleh Ernest. Peserta yang memenuhi hampir seluruh bangku dibuat tertawa terbahak-bahak.
Dalam acara inti, Pandji dengan tegas menyatakan “Sudah jelas arti Pluralisme, yaitu kemajemukan seperti yang telah ditulis
di Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jadi, jika ditanya apa itu pluralisme, saya dan
yang lain harusnya ga perlu sotoy (sok tahu) membuat definisi lain yang justru menimbulkan
kesalahpahaman dan keributan". Jawabannya itu disambut tepuk tangan
dari peserta.
Ia juga menegaskan, “Kalau ada orang Indonesia yang
tidak siap untuk perbedaan, maka dia bukan orang Indonesia. Kita harus bersatu
bukan menjadi satu!"
Begitu pun Ernest. Ia mengakui, sebagai warga keturunan Tionghua ia sering mengalami diskriminasi ketika sekolah, seperti disebut "Cina!" atau sipit
oleh teman-temannya. Ia juga bercerita bagaimana susahnya mengurus akte
kelahiran anaknya, bahkan biaya yang dikenakan padanya juga lebih mahal.
Acara tersebut juga dimeriahkan oleh Bboy Citra Pesona dan
ditutup dengan penampilan dari band Fikom Untar.
Posting Komentar