Senin,
11 Juni 2012, suasana di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara
terlihat ramai. Banyak mahasiswa/i yang memadati selasar lantai 11 dan 12.
Keramaian tersebut merupakan dampak dari diselenggarakannya UAS (Ujian Akhir
Semester 2011/2012) fakultas yang dimulai pada hari itu. Mahasiswa sibuk membicarakan
materi mata kuliah yang akan diujikan. Ada yang mencari kisi-kisi dari dosen
pengajarnya, dan ada pula yang sibuk dengan fotocopy-an
bahan ujian untuk dipelajari.
Waktu senggang dimanfaatkan para mahasiswa semaksimal
mungkin untuk belajar. Mereka membaca kembali agar tidak lupa saat ujian. UAS
hari pertama membuat harap-harap cemas. Tapi, di sisi lain ingin cepat
diselesaikan karena menunggu waktu libur panjang seusai UAS. Perasaan bercampur
aduk menjadi satu antara tegang, senang dan seru. UAS terasa menantang karena
mahasiswa diuji pula tingkat konsentrasinya.
Perasaan
itu terpancar dari wajah-wajah mereka. Dari mimik para mahasiswa, terlihat ada dari mereka yang terbebani. Ada juga yang
tanpa beban seperti air mengalir bebas. Saat UAS dilangsungkan, ekspresi mereka
berubah drastis yang sebelumnya tenang, menjadi raut bingung seperti lupa apa
yang sudah dipelajari. Namun, ada juga wajah sumringah yang bersinar dari
mahasiswa yang siap dan matang untuk menghadapi UAS.
Semua
ini merupakan kewajiban yang harus dilalui mahasiswa untuk mengukur kemampun
serta melakukan analisa untuk menjawab soal. Kepandaian tidak diukur dari
nilai, melainkan kejujuran yang diambil sebagai contoh memajukan bangsa di masa
yang akan datang. Berlaku jujur tak mencontek saat UAS merupakan nilai tersendiri
bagi tiap mahasiswa karena mau berusaha dengan kemampuannya. Dedikasi dari kejujuran
akan menciptakan kemajuan untuk berlaku jujur dan tanggung jawab akan tugasnya.
Hidup mahasiswa Fikom UNTAR! (Riza Firdaus)
Posting Komentar