Pemberitaan di Media televisi tidak hanya cukup mengandalkan
unsur 5W & 1H (Who, what, where, when,why dan how), Jurnalis televisi mempunyai
pedoman tersendiri dalam melakukan reportase, yaitu rumus 6W
+1H+1S.
Begitulah kira-kira pemaparan yang diberikan Nurjaman
Mochtar, pemimpin redaksi Indosiar & SCTV dalam seminar “Independensi
Jurnalis Televisi Jelang Pemilu 2014” pada Kamis (30/4). Acara ini merupakan
rangkaian kegiatan Bulan Jurnalistik Indonesia 2013 yang digagas oleh Ikatan
Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Bertempat di Hall Dewan Pers, Jakarta.
Unsur “W” yang dimaksud adalah wow , yaitu suatu hal yang menarik perhatian pemirsa sehingga menghabiskan
waktunya dilayar kaca. Setiap media televisi mempunyai definisi wow yang berbeda menyangkut editorialnya
seperti isu, sensasi atau lainnya.
Sedangkan unsur “S” yang dimaksud adalah So what gitu loh. Artinya berita yang
telah dibuat harus mengandung bobot berita. Berita tidak hanya memberikan
informasi tapi juga menitikberatkan pada isi.
“unsur S & W inilah yang kadang bersebrangan, itulah mengapa
pemirsa harus lebih kreatif memahami berita” ujar Nurjaman dalam diskusi.
Hadir pula sebagai pembicara Anggota
Komisi X DPR RI, Dedy Gumelar, Anggota DPR RI, Rachel Maryam, & Ketua
aliansi jurnalis independen, Eko Mariadi. Peserta yang hadir dalam diskusi juga
merupakan para stakeholder dalam
media televisi. Fikom Untar sebagai
salah satu institusi perguruan tinggi yang bergerak dalam bidang Ilmu
Komunikasi, khususnya Jurnalistik, juga diundang dalam diskusi ini. Reza
Ramadhan, Silviana Dharma dan Nirma Yunita dari kosentrasi Jurnalistik diutus
untuk berpartisipasi dan memberikan sudut pandangnya dari sisi akademis.
Kegiatan memiliki agenda untuk mengkampanyekan kepada jurnalis televisi
agar mendukung politik santun dan cerdas menghadapi pemilu 2014.(rez)
Posting Komentar