UPGRADING SKILLS OF LEADERSHIP TRAINING

<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 115%; margin-left: 18.0pt;"><br /> </div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 115%; margin-left: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">Salah satu metode pelatihan yang sering dilaksanakan oleh lembaga maupun organisasi adalah training yang menekankan pada leadership dan organization skill dimana materi yang diberikan tidak hanya terpaut kepada teori, namun melalui pemahaman langsung berupa simulasi games untuk ice-breaking. Sebuah pelatihan akan menjadi sangat menarik dan berkesan ketika pelatihan tersebut mampu mencakup unsur edukatif, informatif serta entertaining. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Atas dasar pemikiran inilah, Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara (DPM FIKOM UNTAR) menyelenggarakan kegiatan Upgrading Skills of Leadership sebagai pelatihan dasar untuk anggota</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> DPM FIKOM yang telah menjabat selama periode 2009-2010 serta beberapa mahasiswa FIKOM yang telah lulus <i>fit and proper test</i>.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kegiatan yang berlangsung di Villa Nida, Cisarua, Bogor, tanggal 14 sampai 16 Mei 2010 ini sukses menghadirkan makna tersendiri bagi peserta training, karena setiap materi dan game mengajarkan basic skill untuk menjalankan suatu organisasi legislatif di tingkat fakultas, seperti belajar untuk melatih kepekaan terhadap lingkungan sekitar dalam City Game, kepercayaan pada teamwork di game Trust and Fall setelah renungan yang dibawakan oleh Andreas Sinaga dan Raymond Tjahyadi, ilmu negosiasi pada game FBI, Mafia, Gangster, dan Borjuis yang dipandu oleh Verdi Sukeiri, Okky Wijaya, dan Kelvin, mendengarkan suara pemimpin dalam game Memasukkan Bola Ke Ember, serta kerjasama untuk menjaga organisasi dalam game Memecahkan Telur.<span style="mso-spacerun: yes;">   </span><span style="mso-bidi-font-weight: bold;"><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"><br /> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Selain itu, pelatihan yang pertama kali diselenggarakan oleh DPM FIKOM ini juga menghadirkan Drs. Widayatmoko, M.M., Eddy Dadang Suryadi,</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> S.E., M.M.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">, Fernando Yohanes, dan Dr. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Eko Harry Susanto, M.Si. yang masing-masing membawakan materi mengenai fungsi organisasi, birokrasi surat-menyurat di Untar, dan tanggung jawab sosial mahasiswa. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Upgrading Skills of Leadership Training ini diharapkan mampu memberikan pembekalan dasar bagi seluruh anggota maupun calon anggota DPM FIKOM mengenai leadership dan organization skill yang akan membantu mereka beradaptasi dan bekerjasama dalam memaksimalkan kinerja lembaga serta mempererat rasa solidaritas, kekerabatan, dan rasa memiliki dalam lembaga DPM FIKOM. Diharapkan kegiatan DPM Training FIKOM ini dapat dilaksanakan setiap awal periode DPM FIKOM. <span style="mso-spacerun: yes;">  </span>(</span><span style="font-family: "Tw Cen MT","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Novena Adelweis Gisela)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>

UPGRADING SKILLS OF LEADERSHIP TRAINING

Salah satu metode pelatihan yang sering dilaksanakan oleh lembaga maupun organisasi adalah training yang menekankan pada leadership dan organization skill dimana materi yang diberikan tidak hanya ter…

Baca selengkapnya »

Ferry Soentoro di Fikom Untar, Suka Duka Meliput di Daerah Konflik

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoDPQ67kwmU_qSf0EIQESL28N_IyTAlq1bUksETck3ier7rmIeHM0ekwxoCjdamLrJoTPFG-NPjvlZCzKB3d_OZLAPzCRfQCAq6C0h7Pru1RdjlHgpc_5_bjrXDrzTUfSz9eFxRqX7WaXu/s1600/CSC_0246.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoDPQ67kwmU_qSf0EIQESL28N_IyTAlq1bUksETck3ier7rmIeHM0ekwxoCjdamLrJoTPFG-NPjvlZCzKB3d_OZLAPzCRfQCAq6C0h7Pru1RdjlHgpc_5_bjrXDrzTUfSz9eFxRqX7WaXu/s320/CSC_0246.JPG" /></a></div><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px;">Tewasnya seorang wartawan foto dari Italia Rabu (18/5) lalu menambah<br /> deretan jurnalis yang tewas dalam peristiwa kerusuhan demonstran<br /> dengan militer di Bangkok, Thailand. Sampai saat ini sudah tercatat 3<br /> orang jurnalis tewas dalam aksi kerusuhan di Bangkok, Thailand.<br /> <br /> Kebanyakan para jurnalis dalam meliput kerusuhan dan bentrokan ini<br /> bergabung dengan para demonstran. Hujan peluru bisa membidik siapa<br /> saja yang ada di tempat tanpa pandang bulu, termasuk jurnalis. Kasus<br /> tewasnya para wartawan di daerah konflik kian bertambah dan menandakan<br /> besarnya pertaruhan nyawa seorang jurnalis di daerah konflik. Bahkan,<br /> ada beberapa kasus tertembaknya wartawan di daerah konflik tak tuntas<br /> dipertanggungjawabkan padahal pekerjaan wartawan dalam meliput berita<br /> dilindungi oleh berbagai regulasi dan kode etik.<br /> <br /> Menoreh 7 tahun silam, tepatnya 29 Desember 2003, seorang reporter<br /> RCTI, Ersa Siregar, tewas dalam aksi tembak-menembak setelah ditawan<br /> bersama kameramen RCTI, Ferry Soentoro, oleh kelompok separatis<br /> GAM(Gerakan Aceh Merdeka). Bang Ersa, begitulah panggilannya,<br /> merupakan salah satu jurnalis Indonesia yang harus merenggang nyawa<br /> dalam melakukan pekerjaan jurnalistiknya. Ada wacana tewasnya Bang<br /> Ersa diusut tuntas untuk dibawa ke pengadilan, tetapi pada akhirnya<br /> keluarga Bang Ersa menolaknya. Tewasnya salah satu jurnalis senior<br /> Indonesia ini pun tenggelam bagai ditelan bumu.<br /> <br /> Alasan beberapa orang enggan menjadi wartawan karena diantaranya takut<br /> diutus ke daerah konflik. Peristiwa konflik mengandung nilai berita<br /> yang tinggi, seperti ketegangan, dramatik, konflik, dan sebagainya.<br /> Karena bernilai, peristiwa ini penting untuk diinformasikan kepada<br /> masyarakat.<br /> <br /> “Seorang jurnalis di daerah konflik harus siap mental, siap lahir<br /> batin. Mereka juga harus mengenal kultur budaya daerah yang mereka<br /> liput. Selain itu, juga perlu menyiapkan berbagai beralatan dari<br /> kantor seperti rompi anti peluru, obat-obatan, dan sebagainya,” ujar<br /> Ferry Soentoro yang pernah bersama Ersa Siregar ditawan GAM selama 345<br /> hari pada kuliah umum Jurnalistik Media di Fikom Untar Kamis (20/5).<br /> <br /> Ferry menyatakan seorang jurnalis harus bersikap profesional dan siap<br /> menerima segala risiko dalam meliput. Umumnya, media yang mengutus<br /> jurnalisnya ke daerah konflik akan menunjuk mereka yang sudah siap,<br /> senior dan jam terbangnya sudah tinggi.<br /> “Setelah selamat dan pulang, kami tetap diberi penghargaan dari banyak<br /> pihak, termasuk dari media tempat kami bekerja,” ujarnya tersenyum<br /> lebar.<br /> <br /> Tak ada penyesalan dalam benak Ferry sebagai jurnalis yang telah<br /> merasakan jadi tawanan di daerah konflik. Kekecewaan yang dirasakannya<br /> adalah kepergian almarhum rekan sejawatnya, bahkan rekan<br /> seperjuangannya, Ersa Siregar. Pekerjaan wartawan adalah pekerjaan<br /> yang harus melibatkan mental, tetapi hati nurani ikut bicara. Ferry<br /> berpesan agar mahasiswa Fikom Untar yang menjadi calon jurnalis untuk<br /> berpijak pada profesionalisme dan hati nurani. Memang berada di daerah<br /> konflik harus mempertaruhkan nyawa, betapa mulianya mempertaruhkan<br /> nyawa untuk melaporkan peristiwa kepada masyarakat. (SW, Oranye).</span>

Ferry Soentoro di Fikom Untar, Suka Duka Meliput di Daerah Konflik

Tewasnya seorang wartawan foto dari Italia Rabu (18/5) lalu menambah deretan jurnalis yang tewas dalam peristiwa kerusuhan demonstran dengan militer di Bangkok, Thailand. Sampai saat ini sudah tercata…

Baca selengkapnya »

Pendidikan: Intelektual Vs Moral

<div align="justify"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: small;">Ujian nasional baru saja selesai. Seperti biasa, pengumuman hasil ujian selalu diwarnai dengan berbagai ekspresi. Bagi yang lulus, ekspresi kegembiraan pasti terpancar dari diri mereka. Satu kata, lulus, seakan menjadi sumber kegembiraan dan kelegaan setelah berjuang belajar selama tiga tahun. Namun, bagi siswa yang tidak lulus, pengumuman kelulusan menjadi suatu momen banjir air mata. Bahkan, ada siswa yang melakukan tindakan nekat dengan mencoba bunuh diri. Tidak lulus ujian sudah pasti menimbulkan perasaan sedih, malu, dan terpukul bagi siswa yang mengalaminya. Walaupun tahun ini pemerintah sudah memberi kesempatan untuk ujian ulang, tetap saja hal tersebut tidak dapat menutupi perasaan mereka.</span> </div><div align="justify"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: small;">     Melihat ekspresi yang agak ekstrim dari para pelajar yang tidak lulus, maka muncul sejumlah pertanyaan. Apakah hasil ujian menjadi harga mati untuk menjalani kehidupan selanjutnya? Apakah mereka yang lulus berarti pintar dan yang tidak lulus itu bodoh? Apabila kita hanya mengukur dari kemampuan intelektual, bisa saja ada pengkotakan semacam itu. Namun, terdapat hal-hal yang lebih penting dari sekedar intelektualitas. Masyarakat kita mungkin kurang menyadari pentingnya hal lain seperti etika yang dapat menjadi tolak ukur dalam menilai kualitas manusia. Misalnya, ada seorang siswa yang mendapatkan nilai 9 dalam ujiannya dengan cara yang tidak jujur. Secara akademis, memang siswa tersebut dapat digolongkan pintar, tetapi bagaimana dengan sisi moralitasnya?</span> </div><div align="justify"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: small;">     Sistem pendidikan di Indonesia sepertinya masih menciptakan sebuah iklim di mana nilai adalah segala-galanya. Lihat saja di sekolah-sekolah pada masa persiapan ujian. Para siswa diberi pelajaran yang berfokus pada penyelesaian soal ujian, bukan bagaimana agar siswa mengerti sepenuhnya materi yang dipelajari. Ada juga siswa yang menggunakan jalan pintas dengan membeli soal dan jawaban ujian. Harapannya, lulus dengan usaha seminimal mungkin. Semua yang mereka lakukan adalah “perjuangan” untuk mencapai angka yang akan memunculkan kata lulus.</span> </div><div align="justify"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: small;">     Sudah sepatutnya sistem pendidikan semacam ini diubah. Tidak salah jika siswa berusaha mengejar nilai tinggi. Namun, yang terpenting bagaimana siswa bisa mempertanggungjawabkan nilai-nilai yang tercetak di rapor atau ijazah. Nilai memang penting, tetapi jangan lupakan bahwa moral juga tidak kalah penting. <i>(eil)</i></span></div>

Pendidikan: Intelektual Vs Moral

Ujian nasional baru saja selesai. Seperti biasa, pengumuman hasil ujian selalu diwarnai dengan berbagai ekspresi. Bagi yang lulus, ekspresi kegembiraan pasti terpancar dari diri mereka. Satu kata, lul…

Baca selengkapnya »

Antara Gaga dan Little Monsters

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://bluestellar.files.wordpress.com/2009/04/the-fame-by-lady-gaga.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="317" src="http://bluestellar.files.wordpress.com/2009/04/the-fame-by-lady-gaga.jpg" width="320" /></a></div><br /> <span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px;"></span><br /> <div class="MsoNormal" style="line-height: 19px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: justify;"><span style="color: #262626; font-family: 'Times New Roman'; line-height: 19px;"><br /> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 19px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: justify;"><span style="color: #262626; font-family: 'Times New Roman'; line-height: 19px;"><a href="http://bluestellar.files.wordpress.com/2009/04/the-fame-by-lady-gaga.jpg">http://bluestellar.files.wordpress.com/2009/04/the-fame-by-lady-gaga.jpg</a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 19px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: justify;"><span style="color: #262626; font-family: 'Times New Roman'; line-height: 19px;"><br /> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 19px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: justify;"><span style="color: #262626; font-family: 'Times New Roman'; line-height: 19px;">Seksi, unik, dan glamor. Mungkin kata-kata tadi sangat tepat untuk menggambarkan sosok Lady Gaga. Penyanyi yang tak pernah melewatkan kesempatan untuk tampil nyentrik ini sepertinya sedang berada di puncak kesuksesannya. Gaga berhasil membawa pulang dua piala <i>Grammy </i>dan menyandang status sebagai salah satu artis paling berpengaruh versi Majalah Time.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 19px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: justify;"><br /> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 19px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: justify;"><span style="color: #262626; font-family: 'Times New Roman'; line-height: 19px;">Memang tak sedikit artis yang berhasil mencapai kesuksesan. Namun tak banyak pula artis yang begitu mencintai penggemarnya seperti Lady Gaga. Wanita yang bernama asli Stefani Joanne Angelina Germanotta ini bahkan memiliki sebutan eksentrik untuk fans yang begitu disayanginya, <i>Little Monsters</i>. Terdengar aneh bukan? Tapi itulah Gaga. Bukan Gaga namanya jika tidak aneh. Lady Gaga menamai kawanan fansnya <i>Little Monsters</i> sesuai dengan judul album terbarunya, <i>The Fame Monster</i>.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 19px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: justify;"><br /> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 19px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: justify;"><span style="color: #262626; font-family: 'Times New Roman'; line-height: 19px;">Gaga sendiri menganggap Monster sebagai <i>icon</i> kuat yang melekat pada dirinya.  Berbekal rasa cintanya pada para fans, ia bahkan memasang tato bertuliskan “<i>Little Monsters</i>” di lengannya. Menjelaskan maksudnya, Gaga menulis di akun Twitter-nya, “Lihat apa yang sudah kulakukan semalam, <i>Little Monsters</i> selamanya, di lengan yang kupakai untuk menggenggam mikrofonku. XX.” Dengan begini, bagaimana lagi para fansnya bisa meragukan ketulusannya? Bahkan seorang Oprah Winfrey pun sudah mengklaim bahwa dirinya adalah salah satu dari <i>Little Monsters</i>.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 19px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: justify;"><br /> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 19px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="color: #262626; font-family: 'Times New Roman'; line-height: 19px;">Seolah belum cukup, rasa cinta Lady Gaga pada para monster kecilnya tidak hanya diekspresikan sampai di sana. Penyanyi yang sudah meluncurkan lebih dari 5 <i>single</i> ini bahkan begitu peduli pada penggemarnya. Buktinya Gaga mengeluarkan kocek sebesar $1000 untuk mengenyangkan mereka dengan<i>pizza</i>. Berharap mereka tidak akan kelaparan lagi saat mengantri untuk meminta tanda tangan sang idola.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 19px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><br /> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 19px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="color: #262626; font-family: 'Times New Roman'; line-height: 19px;">Agak sulit rasanya mempercayai sosok penyanyi sekaliber Lady Gaga yang sudah cukup sibuk dengan penampilannya dapat berbuat cukup banyak untuk fansnya. Gaga tulus mencintai mereka. Tanpa mereka, entah siapa Lady Gaga kini. Berangkat dari pemikiran itu, Gaga memuja fansnya seperti mereka memuja dirinya. Bahkan bisa dibilang ia sangat fanatik pada <i>Little Monsters-</i>nya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 19px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><br /> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 19px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="color: #262626; font-family: 'Times New Roman'; line-height: 19px;">Jika ditanya kekuatan erat seperti apa yang ada di antara Gaga dan <i>Little Monsters</i>, cukup satu kata untuk menjawabnya. Cinta. Gaga dan para monster kecilnya saling mencintai.</span><br /> <span style="color: #262626; font-family: 'Times New Roman'; line-height: 19px;">(Calvin 09)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 19px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><br /> </div>

Antara Gaga dan Little Monsters

http://bluestellar.files.wordpress.com/2009/04/the-fame-by-lady-gaga.jpg Seksi, unik, dan glamor. Mungkin kata-kata tadi sangat tepat untuk menggambarkan sosok Lady Gaga. Penyanyi yang tak pernah mel…

Baca selengkapnya »

Fikom Expo 2010, Hajatan Fikom! Sukses!

<div class="MsoNormal">Setelah berlangsung selama 4 hari, Fikom Expo 2010 ditutup oleh talkshow dari Samuel Mulia pada 6 Mei 2010. Fikom Expo 2010 adalah program BEM Fikom Untar dalam memperkenalkan bidang peminatan ilmu komunikasi dan hal-hal yang berkaitan dengan ilmu komunikasi. Hari pertama pada 2 Mei 2010, acara diisi oleh seminar fashion fotografi oleh Didit Anindita. Didit berbagi pengalaman dan tips dalam fotografi model.</div><div class="MsoNormal"><br /> </div><div class="MsoNormal">Hari kedua, saatnya bidang public relations beraksi. Acara ini paling ramai pengunjungnya karena pembicaranya sendiri sangat mengundang perhatian, yakni Charles Bonar Sirait. Charles bicara soal public speaking dan membuat seminar semakin atraktif.</div><div class="MsoNormal"><br /> </div><div class="MsoNormal">Hari ketiga, Sonny Gumilang membedah iklan Sampoerna Hijau. Expo kali ini membahas bidang periklanan. Bahan yang dibahas sangat menarik. Tak hanya mahasiswa dengan peminat periklanan, mahasiswa dari luar pun ikut dalam bedah iklan ini.</div><div class="MsoNormal"><br /> </div><div class="MsoNormal">Hari terakhir yakni talkshow mengenai gaya penulisan, gaya hidup dan gaya-gayaan. Samuel Mulia yang menjadi pembicaranya, berbagi pengalaman dan mengajarkan keterbukaan dalam menulis. Tak hanya itu, Samuel Mulia juga banyak membagikan motivasi hidup kepada peserta.</div><div class="MsoNormal"><br /> </div><div class="MsoNormal">Acara selama 4 hari ini dikoordinir oleh UKMF Fikom yakni I-Focus, Creadzy, dan Oranye. Selain itu, acara didukung oleh lembaga kursus Bahasa Inggris, Wallstreet, CBS School of Communication, dan Maxx-m.com. </div>

Fikom Expo 2010, Hajatan Fikom! Sukses!

Setelah berlangsung selama 4 hari, Fikom Expo 2010 ditutup oleh talkshow dari Samuel Mulia pada 6 Mei 2010. Fikom Expo 2010 adalah program BEM Fikom Untar dalam memperkenalkan bidang peminatan ilmu ko…

Baca selengkapnya »

Memakai Akun Facebook Teman untuk Mengatai Dosen

<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">Pagi-pagi ke kampus, Susan resah dan gelisah. Dia tak masuk ke kelas, padahal mata kuliah Reportase dan Investigasi yang akan diikutinya sudah mulai. Dia dengan gelisah berkeluh kesah dengan teman-temannya. Tiba-tiba saja genangan bening mengalir dari sudut matanya. Dia menangis.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><br /> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">“Facebook aku di-<i style="mso-bidi-font-style: normal;">hack</i>…,” ujarnya dengan suara serak.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><br /> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">Beberapa temannya mencoba menenangkan Susan. Akun jejaringannya dibobol oleh seseorang yang tak diketahui. Status facebooknya berubah dengan kata-kata yang tidak menyenangkan, bahkan jorok. Parahnya, akun facebooknya telah mengirimkan pesan ke salah seorang dosen di Fikom Untar dengan isi yang tidak sopan dan menjatuhkan dosen tersebut.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><br /> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">Lala seorang teman Susan kaget melihat akun facebooknya berisi muatan yang tidak semestinya. Lantas menghubungi Susan saat berada di kampus pagi itu. Apa lagi melihat pesan yang dikirim ke seorang dosen Fikom Untar dan respon yang diberikan oleh sang dosen tersebut. Pagi itu juga Susan langsung menelepon dosen yang bersangkutan.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><br /> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">“Aku udah telepon dua kali, tetapi gak diangkat…” keluh Susan dengan gelisah.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">Dosen yang bersangkutan lantas mengirimkan pesan singkat ke nomor ponsel Susan, berisi pernyataan tidak menyangka Susan bisa berkata yang menjelekan sang dosen. Susan pun tambah cemas. Masalah Susan disampaikan ke sekretariat Fikom Untar. Dengan bantuan seorang teman, akun facebook Susan berhasil dilacak kembali dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">password</i> facebooknya diganti yang baru.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><br /> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">“Email yahoo-nya juga di-<i style="mso-bidi-font-style: normal;">hack</i>,loh!” ujar Calvin yang membantu Susan menyelamatkan akun facebook-nya.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">Sampai saat ini, Susan sedang mengejar dosen yang dikirimi pesan aneh melalui akun facebook-nya. Dengan bantuan pihak fakultas, Susan akan memberikan penjelasan kepada sang dosen. Yang jelas, tindakan mengakses sistem informasi orang lain adalah tindakan melanggar hukum seperti yang tertera di UU ITE.</div>

Memakai Akun Facebook Teman untuk Mengatai Dosen

Pagi-pagi ke kampus, Susan resah dan gelisah. Dia tak masuk ke kelas, padahal mata kuliah Reportase dan Investigasi yang akan diikutinya sudah mulai. Dia dengan gelisah berkeluh kesah dengan teman-tem…

Baca selengkapnya »

Sayembara Fikom Expo 2010

Sayembara Poster<br /> -Tema: Penghormatan terhadap HAM sebagai awal kebangkitan nasional<br /> -Sub tema: Tragedi Mei 98<br />                  Multikultural<br />                  Kebangkitan bangsa<br /> -media: <i>soft file</i> di CD ukuran A1, dimasukan ke dalam amplop berwarna cokelat dikumpulkan ke panitia Fikom Expo 2010 di ruang 1207 serta menyerta fotocopy KM Untar yang masih berlaku.<br /> <br /> <br /> Sayembara Fotografi:<br /> -Tema: Penghormatan terhadap HAM sebagai awal kebangkitan nasional<br /> -sub tema: Tragedi Mei 98<br />                  Multikultural<br />                  Kebangkitan bangsa<br /> -media: cetak ukuran 12 R & soft file di CD, dimasukan ke dalam amplop warna cokelat ke panitia Fikom Expo 2010 di ruang 1207 dengan menyertakan fotocopy KM Untar yang masih berlaku.<br /> <br /> <br /> Disediakan untuk masing-masing sayembara hadia sebesar Rp 1.000.000,00 untuk 5 orang pemenang setiap sayembara. Batas waktu pengumpulan karya paling lambar 14 Mei 2010. Kriteria penilaian harus orisinal dan sesuai dengan tema.

Sayembara Fikom Expo 2010

Sayembara Poster -Tema: Penghormatan terhadap HAM sebagai awal kebangkitan nasional -Sub tema: Tragedi Mei 98                  Multikultural                  Kebangkitan bangsa -media: soft file di CD…

Baca selengkapnya »

Fikom Expo 2010 Ditutup dengan Manis

<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlrQdiaLE1RxIKpjmz4c9FyZWh0LrO_cBQGeIPK61cb3QONCEUTiBjuXzYqO3-nJfWycvKhhZfBg1maCtSqlRi9DjU8ZwKxEOZ4cZXFvFVCCn6eIlgIag2a389ilMarCd3K97b1TMGzgGe/s1600/_DSC0170.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlrQdiaLE1RxIKpjmz4c9FyZWh0LrO_cBQGeIPK61cb3QONCEUTiBjuXzYqO3-nJfWycvKhhZfBg1maCtSqlRi9DjU8ZwKxEOZ4cZXFvFVCCn6eIlgIag2a389ilMarCd3K97b1TMGzgGe/s320/_DSC0170.JPG" /></a></div><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">Antara Gaya Hidup, Gaya Penulisan dan Gaya – gayaa</span><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">n</span></b><br /> <br /> </div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">Fakultas ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara ( Fikom Untar ) mengadakan acara <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Fikom Expo</i> yang  berlangsung selama empat hari. Pada hari terakhir Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fikom Untar bekerjasama  dengan koran Oranye mengadakan sebuah acara yang bertajuk “ Antara Gaya Hidup, Gaya Penulisan dan Gaya – gayaan” . Acara yang diadakan tanggal 6 Mei 2010 ini dikemas dalam bentuk sebuah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">talkshow</i> dengan menghadirkan Samuel Mulia sebagai pembicara dan Ita Sembiring sebagai moderator. Samuel Mulia merupakan seorang jurnalis lepas di beberapa majalah dan mengasuh kolom parodi di kompas minggu.Saat ini ia bekerja di bidang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">publishing and brand consultant.</i><o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">Santai, lugas dan berani menjadi ciri khas tulisan seorang Samuel Mulia. “ Tulisannya pedas walaupun orangnya begitu lemah gemulai dan religius” demikian komentar Ita Sembiring, sang moderator yang juga seorang penulis novel terkenal. Saat ditanya mengapa cara menulis yang bagus sehingga bisa seperti seorang Samuel Mulia. Ia memaparkan bahwa tulisan seseorang tumbuh dari akumulasi perjalanan hidup sang penulis. Tulisan yang mengandung sarkasme dan menjatuhkan orang itu tumbuh dari perjalanan hidup  penulisnya yang tidak bagus juga.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">Mas Sammi, demikian panggilan akrab untuk pria berusia 47 tahun ini memberikan beberapa saran agar bisa menulis dengan santai dan baik. Ia menjelaskan bahwa kita harus mem-<i style="mso-bidi-font-style: normal;">value</i> diri kita sendiri, menjadi diri kita sendiri. Ia juga mengatakan bahwa bakat memang harus ada, namun latihan juga perlu. “Apabila setelah latihan ternyata memang tidak sesuai maka tinggalkan saja, karena memang bidangnya bukan disana” ujarnya.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">“Pengadilan seorang jurnalis adalah hati nuraninya” pesannya. Ia menekankan bahwa bukan masalah bagaimana gaya penulisan seorang penulis, namun yang penting adalah objektifnya, tujuan si penulis. Ita Sembiring juga menambahkan bahwa kesederhanaan sebuah tulisan bukanlah nistaan. Samuel menghimbau para peserta agar jangan memanipulasi tulisan karena suatu hari pembaca akan datang dan menanyakan apa yang ditulis.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">Pria kelahiran Denpasar, Bali ini mempunyai filosofi bahwa jiwa dan roh itu tidak akan pernah hilang, sekalipun tubuh daging seseorang dibunuh karena ketidaksukaan akan perbedaan pandangan, agama, dan lain – lain, namun tetap tidak akan dapat membunuh keyakinan dan keteguhan hatinya. Melalui filosofi hidupnya, ia mendorong mahasiswa agar punya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">value </i>yang tidak bisa dimatikan orang lain.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">Mas Sammi mengakhiri diskusi dengan sebuah analogi. Ia mengilustrasikan penulis sebagai sebuah spons. Penulis harus menjadi spons yang kering dan masuk dalam air, jangan menjadi spons yang sudah basah karena daya serapnya menjadi berkurang. Intinya adalah penulis harus menjadi orang yang terbuka dan jangan menghakimi. Menulis tidak boleh dibatasi. Ia mengulang kembali beta[pa pentingnya jiwa seorang penulis dalam memengaruhi tulisan. Tulisan mencerminkan siapa penulisnya, oleh karena itu sangat diperlukan detoksifikasi jiwa, yakni pembersihan dan pemurnian jiwa seorang penulis. (Rudy Bun).<o:p></o:p><br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoaNxE_oedWNwN76QTbePM8oJo_75W3E_AHepn_savVHCcsq15M12NXzBk4hYgZFc9eDUE5zTMRw8b5VU_kIC2lx2iNDSXZryXTo4MWDIbsHQVyBGQlS9b5AuzBXFfAmMMaxbBPldgdERz/s1600/DSC_0632.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoaNxE_oedWNwN76QTbePM8oJo_75W3E_AHepn_savVHCcsq15M12NXzBk4hYgZFc9eDUE5zTMRw8b5VU_kIC2lx2iNDSXZryXTo4MWDIbsHQVyBGQlS9b5AuzBXFfAmMMaxbBPldgdERz/s320/DSC_0632.JPG" /></a></div><br /> </div>

• 
• 

1. 1
2. 2

• Previous
• Next

Fikom Expo 2010 Ditutup dengan Manis

Antara Gaya Hidup, Gaya Penulisan dan Gaya – gayaan Fakultas ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara ( Fikom Untar ) mengadakan acara Fikom Expo yang  berlangsung selama empat hari. Pada hari terakhi…

Baca selengkapnya »

Fikom Expo Hari Terakhir: Saatnya Samuel Mulia Bicara

Fikom Expo 2010 Hari Terakhir, penutupan dilakukan oleh Oranye dengan menghadirkan pembicara handal, Samuel Mulia. Samuel akan bicara tentang mencari ide menulis dengan gaya yang berbeda serta mengatur kreatifitas di dalamnya. Samuel juga seorang designer, pengamat mode dan fashion, serta kadang-kadang dijuluki seorang motivator. Penasaran? Datang aja ke ruang 1106 AB, pukul 13.00...

Fikom Expo Hari Terakhir: Saatnya Samuel Mulia Bicara

Fikom Expo 2010 Hari Terakhir, penutupan dilakukan oleh Oranye dengan menghadirkan pembicara handal, Samuel Mulia. Samuel akan bicara tentang mencari ide menulis dengan gaya yang berbeda serta mengatu…

Baca selengkapnya »

Fikom Expo 2010: Bedah Iklan Sampoerna Hijau

<div class="ii gt" id=":4v"> <div class="MsoNormal" style="text-indent: 42.55pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12pt;">Apa reaksi anda saat melihat iklan Sampoerna Hijau? Tersenyum, tertawa, mengerutkan dahi, atau malah bernostalgia?</span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 42.55pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12pt;">Hari ketiga acara Fikom Expo, 5 Mei 2010, giliran seminar periklanan </span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12pt;">dengan</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12pt;"> bedah iklan Sampoerna Hijau. Seminar yang </span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12pt;">juga</span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12pt;">menayangkan</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12pt;"> iklan-iklan Sampoerna Hijau ini disampaikan oleh Sonny C. Gumilang dari perusahaan LOWE Indonesia.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 42.55pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12pt;">Seperti seminar Fikom Expo pada hari-hari sebelumnya, acara ini dimulai pada p</span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12pt;">ukul</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12pt;"> 13.30 di </span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12pt;">ruang 1106A-B, lantai 11, </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12pt;">Gedung Utama, Universitas Tarumanagara</span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12pt;">. </span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12pt;"><span> </span><span lang="EN-US">Dibuka dengan kata sambutan dari wakil dekan, Bapak Widayatmoko, dan dimoderatori oleh Christina</span></span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12pt;">, acara berlangsung selama 2 jam.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 42.55pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12pt;">Sampoerna Hijau adalah salah satu merk rokok di Indonesia yang berhasil menyajikan iklan menarik dan mudah dimengerti. Merk ini dikeluarkan oleh Dji Sam Soe khusus untuk masyarakat menengah ke bawah, seperti kerah biru (pekerja yang digaji di bawah Rp 3.000.000,00).</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUXM9HK-2Iof1oGQrlL8s1-z5uR02xwmGp_hQIYZS4rg34A-UIqaEJRezlWVqrZiplbv2VAm8ltzm6jI55UNKYA_0CyvBt3e6K35QFhczNdN1roRkQ9GLaRGtgqoDnlyUKLnS4KRLROuAF/s1600/expoedit.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUXM9HK-2Iof1oGQrlL8s1-z5uR02xwmGp_hQIYZS4rg34A-UIqaEJRezlWVqrZiplbv2VAm8ltzm6jI55UNKYA_0CyvBt3e6K35QFhczNdN1roRkQ9GLaRGtgqoDnlyUKLnS4KRLROuAF/s320/expoedit.jpg" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 42.55pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12pt;">Menurut Mas Sonny untuk menjadi seorang pembuat iklan yang hebat orang itu harus unik, aneh, langka, supaya kreativitas tidak habis. (MC)</span></div></div>

Fikom Expo 2010: Bedah Iklan Sampoerna Hijau

Apa reaksi anda saat melihat iklan Sampoerna Hijau? Tersenyum, tertawa, mengerutkan dahi, atau malah bernostalgia?Hari ketiga acara Fikom Expo, 5 Mei 2010, giliran seminar periklanan dengan bedah ik…

Baca selengkapnya »

Fikom Expo 2010 Hari ke-2: The Power of Public Speaking dari Charles Bonar Sirait

<div class="MsoNormal">Takut dan gugup berbicara di depan umum? Charles Bonar Sirai memiliki solusinya. Masih dalam rangkaian Fikom Expo 2010, BEM Fikom bekerja sama dengan  CBS (Charles Bonar Sirait) School of Communication mengadakan seminar Public Relations dengan judul The Power of Public Speaking dengan Charles Bonar Sirait sebagai pembicaranya pada Selasa, 4 Mei 2010.</div><div class="MsoNormal"><br /> </div><div class="MsoNormal">Bertempat di ruang 1106A-B, Fikom Untar, acara diawali dengan sambutan dari Dekan Fikom Untar, Eko Harry Susanto dilanjutkan dengan presentasi dari Charles.</div><div class="MsoNormal"><br /> </div><div class="MsoNormal">Charles mengungkapkan seorang PR yang sukses pasti memiliki sesuatu yang disebut the power of public speaking. Ada 3 komponen yang penting adalah kemampuan mempengaruhi public, mempersiapkan presentasi dan kemampuan menyajikan presentasi. Contoh orang yang melakukan ini, Charles menyebutkan diantaranya Algore dan Obama.</div><div class="MsoNormal"><br /> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzUqCguorcxM5SgAGeo59CoP5pUsTzivqKkEE_K3feQjz7YzxNJct4YODF5lOM5qB1yyAykVzWa4kfqS4LmIKgy_V5_kJGqHmnkBIdFtUAhgITddaZVTgjH6gaCx0pTR80FmKwqGOpF6fP/s1600/DSC_0157.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzUqCguorcxM5SgAGeo59CoP5pUsTzivqKkEE_K3feQjz7YzxNJct4YODF5lOM5qB1yyAykVzWa4kfqS4LmIKgy_V5_kJGqHmnkBIdFtUAhgITddaZVTgjH6gaCx0pTR80FmKwqGOpF6fP/s320/DSC_0157.JPG" /></a></div><div class="MsoNormal">“Kombinasi dari penampilan dan isi yang baik akan menghasilkan PR yang baik,” jelas Charles. Acara berlansung selama 2 jam sangat menuai antusias mahasiswa dan orang di luar kampus untuk mendengar seminarnya. (Florensya Ranny)</div>

Fikom Expo 2010 Hari ke-2: The Power of Public Speaking dari Charles Bonar Sirait

Takut dan gugup berbicara di depan umum? Charles Bonar Sirai memiliki solusinya. Masih dalam rangkaian Fikom Expo 2010, BEM Fikom bekerja sama dengan  CBS (Charles Bonar Sirait) School of Communicatio…

Baca selengkapnya »

Fikom Expo 2010 Hari Pertama: Fotografi untuk Fashion

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggAPpolRTMBrxrK9eEgquFGz1g0zZMoPZzdXY1SJVqJGlzIFUNNRMVpSlcR5BzNV0ZkQPGFpfeQ0M38qTFb_gkmrtVcGJfGboqANQR2w9t_9CBi33i5o0EFLs6O4UFkrnj2GnnPymbeCRm/s1600/IMG_3485.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggAPpolRTMBrxrK9eEgquFGz1g0zZMoPZzdXY1SJVqJGlzIFUNNRMVpSlcR5BzNV0ZkQPGFpfeQ0M38qTFb_gkmrtVcGJfGboqANQR2w9t_9CBi33i5o0EFLs6O4UFkrnj2GnnPymbeCRm/s320/IMG_3485.JPG" /></a></div><br /> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: 'Arial Narrow',sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">BEM Fikom menyelenggarakan sebuah seminar yang diberi judul Fikom Expo, acara ini diadakan di ruang 1106A dan 1106B </span><span style="font-family: 'Arial Narrow',sans-serif; line-height: 150%;">p</span><span style="font-family: 'Arial Narrow',sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ada tanggal 3 mei 2010. Dengan tema Fashion Photography, acara seminar ini diawali dengan pembukaan dari dekan Fikom Untar, Eko Harry susanto. Ia menjelaskan tentang pentingnya fotografi di bidang ilmu komunikasi. Dia berharap semoga seminar ini dapat berjalan dengan lancar serta para mahasiswa/mahasisiwi dapat mendapat pengetahuan yang banyak tentang fotografi.</span><b><span style="font-family: 'Arial Narrow',sans-serif; font-size: 18pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: 'Arial Narrow',sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">  Seminar ini dimoderatori oleh Raymond Cahyadi dengan pembicara Didiet Anindita, seorang Fas<i>hion Photographer.</i> Ia memulai fotografi tahun 1987. Berjalan di bidang fotografi sampai tahun 1990. Tahun 2003-2009 ia menjadi <i>freelance fotografer</i>. Tahun 2009 ini ditawarkan menjadi fotografer di majalah otomotif.  Banyak penghargaan yang diperoleh Didiet. Salah satu penghargaan diperoleh dari National Geographic pada tahun 2009 yang lalu<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: 'Arial Narrow',sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">   Fashion fotografi adalah menjual image foto baik pria maupun wanita. Dalam fotografi ini dibutuhkan model-model baik pria maupun wanita. Titik fokus yang dipakai berupa wajah karena wajah adalah satu hal yang penting dalam <i>fashion photography</i>. Menurutnya, seorang fotografer harus bisa bekerja sama dengan model, <i>wardrobe</i>, make up artist, penata gaya, dan sebagainya. Intinya seorang fotografer harus bekerja satu tim, bukan sendiri-sendiri. (Shara Kun)<o:p></o:p></span></div>

Fikom Expo 2010 Hari Pertama: Fotografi untuk Fashion

BEM Fikom menyelenggarakan sebuah seminar yang diberi judul Fikom Expo, acara ini diadakan di ruang 1106A dan 1106B pada tanggal 3 mei 2010. Dengan tema Fashion Photography, acara seminar ini diawali…

Baca selengkapnya »

PROSPEK FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI TARUMANAGARA

<span class="Apple-style-span" style="font-family: Courier, monospace; font-size: 11px;"></span><br /> <div class="widget-content" style="margin-top: 0.5em;">Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara Jakarta menawarkan 3 bidang ilmu komunikasi untuk mahasiswanya, yakni jurnalistik, <i>public relations</i>, dan periklanan.<div><br /> </div><div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="color: #ff6600;">Jurnalistik</span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Jurnalistik adalah bidang ilmu yang mempelajari perencanaan, pencarian, pengumpulan data, peliputan, pemrosesan, penyuntingan, dan penyebarluasan informasi yang mengandung nilai-nilai berita dan kaidah tertentu.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Lapangan pekerjaan terbentang luas bagi mereka yang ingin mengelola media internal perusahaan (cetak, elektronik dan <i>online</i>), mengelolah <i>production house</i> (<i>News </i>dan Dokumenter), <i>News Presenter</i> di televisi maupun radio, reporter lapangan, <i>travelling journalist</i>, jurnalis lepas, fotografer media, produser multimedia, konsultan kampanye dan <i>polling</i>, jurnalis televisi, radio, <i>online </i>dan cetak, kontributor berita daerah dan mancanegara, redaktur media, editor media dan penerbitan, pengamat media, mengolah <i>website </i>pribadi berbasis<i>citizen journalism</i>, dosen dan peneliti masalah jurnalistik, dan sebagainya.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span class="Apple-style-span" style="color: #ff9900;"><b>Public Relations</b></span></i><span class="Apple-style-span" style="color: #ff9900;"><b> (Hubungan Masyarakat)</b></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Public Relations (PR/Humas) adalah bidang ilmu yang mempelajari pengembangan hubungan<span></span>baik dengan public dan menejemen organisasi dengan menjaga publisitas yang menguntungkan, membangun citra baik organisasi, dan menangani rumor, cerita dan kejadian yang negatif.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kuliah PR diharapkan bisa bekerja sebagai PR lembaga bisnis, sekretaris eksekutif, konsultan PR, presenter TV, Radio dan<i>event</i>, <i>custumer service</i> perusahaan multinasional, <i>Communications Executive</i>, Direktur dan staf komunikasi perusahaan dan pemerintah, <span></span>PR Pemasaran, <i>Event Organizer</i>,<span></span>Perencana merk dan citra, PR lembaga sosial, PR lembaga politik,<span> </span>Humas pemerintah, pengamat kehumasan, Dosen serta peneliti masalah PR, dan sebagainya.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="color: #ff9900;">Periklanan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Periklanan adalah ilmu yang mempelajari komunikasi suatu produk, <i>brand</i>, jasa, dan pelayanan publik kepada khalayak umum dengan menggunakan media agar masyarakat yang menjadi sasaran iklan tertarik untuk mengikuti persuasi yang disampaikan oleh pengiklan.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Lapangan pekerjaan bagi yang tertarik di periklanan antara lain mengelolah periklanan, strategi perencanaan iklan dan pemasaran, fotografer pencitraan, <i>copy writer</i>, <i>account executive</i>,<span> </span>penulis naska iklan, inforial dan profil perusahaan, art director, konsultan kampanye, konsultan pencitraan bran, produk, <i>elite</i>, tokoh dan komunitas, pengelola pemeringkatan pemirsa (<i>rating</i>), monitor iklan, media <i>planner </i>dan media <i>buyer</i>, dosen dan peneliti komunikasi periklanan, dan sebagainya.</div></div></div>

PROSPEK FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI TARUMANAGARA

Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara Jakarta menawarkan 3 bidang ilmu komunikasi untuk mahasiswanya, yakni jurnalistik, public relations, dan periklanan. JurnalistikJurnalistik adalah bi…

Baca selengkapnya »

Popularitas yang Beretika

<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 16px;"></span><br /> <div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Arial;">             <i> Etika pemberitaan media saat ini sudah hampir kehilangan wibawanya. Apakah pernyataan itu benar? Fikom Untar pun turut berpartisipasi dalam diskusi ini, yang diwakili oleh Suwito, Ivana Carolin D, Lisa Anggraini, Laras Nadya, dan Susanti. Diskusi yang di adakan di Habibie Center Jakarta , tanggal 29 April 2010 ini membvahas tentang “Menggugat Tanggung Jawab Pemberitaan Media Massa”. Kita sering kali mendapati pelanggaran undang-undang pers yang mengakibatkan kontroversi. Mungkin perlu kita bandingkan terlebih dahulu tentang etika jurnalistik dan etika profesi. Di mana dalam sebuah profesi harus memiliki keahlian, tanggung jawab, dan kesejawatan. Sedangkan etika jurnalistik harus memiliki moral, aturan-aturan, yang mengikat para jurnalistik tersebut.</i></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Arial;"><i><br /> </i></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Arial;">“Sebenarnya pemahaman masyarakat tentang berita itu sangat lemah dan belum tuntas, sehingga penangkapan pesannya pun bias salah.” ungkap  Satrio Arismunandar (Redaktur Pemberitaan Trans TV) dalam diskusi pers tersebut.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Arial;">“Apabila ditinjau dari kode etik yang ada, sebagai masyarakat awam, dapat diterima berbagai pengertian salah, akibat bahasa jurnalistik yang terlalu mendramatisir.” Ibnu Hamad (Pakar Komunikasi UI) mengungkapkan dari keadaan nyatanya. Hal itulah yang menjadi pertimbangan media hingga saat ini. Karena pada nyatanya belum dapat diseimbangkan antara etika dan profesi secara profesionalitas.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-indent: 0.5in;"><br /> </div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-family: Arial;">By. Ivana Carolin D</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-indent: 0.5in;"><br /> </div>

Popularitas yang Beretika

              Etika pemberitaan media saat ini sudah hampir kehilangan wibawanya. Apakah pernyataan itu benar? Fikom Untar pun turut berpartisipasi dalam diskusi ini, yang diwakili oleh Suwito, Ivana…

Baca selengkapnya »