Suwito Wu saat membawakan sesi dalam Diksar Oranye 2014. |
Salah satu kunci menjadi
jurnalis yang inspiratif menurutnya, “perlu mendengar dengan mata dan melihat
dengan telinga.” Contohnya ketika ia menampilkan video perjalanan seorang
perempuan di Tiongkok yang menempuh jarak ribuan mil untuk mengambil
air. Hanya melalui tayangan ia memanggul air mendaki perbukitan sambil terengah-engah
saja, murni tanpa dialog, kita bisa mengerti betapa melelahkan perjuangannya. “Jadilah
jurnalisme yang bisa mengolah rasa,” tegas Suwito.
Menurut pernyataan Nirma
Yunita, ketua Oranye Fikom Untar, ia memilih Suwito Wu sebagai pembicara dengan
tema tersebut karena Suwito Wu memiliki latar belakang pendidikan seorang
jurnalis serta bekerja di stasiun televisi yang menginspirasi banyak orang.
“Simple sih alasannya. Karena kan Suwito alumni Oranye, terus Suwito
juga latar belakang pendidikannya itu sebagai seorang jurnalis dan dia juga
kerja di salah satu TV yang cukup menginspirasi banyak masyarakat,” ungkap
Nirma.
Selain itu, Oranye mengharapkan
dengan diangkatnya tema “Menjadi Jurnalis, Menjadi Inspirasi” yang dibawakan
oleh Suwito Wu dapat memberikan bekal kepada para peserta untuk menjadi
jurnalis yang menginspirasi di Indonesia.
“Terakhir, saya mau bertanya.
Apa itu profesional?” Suwito pun menjelaskan, “profesional adalah bekerja
dengan hati.”
Penulis : Vinna Chilvia
Editor : Silviana Dharma
Posting Komentar