Virtual Reality atau biasa disingkat dengan sebutan VR, merupakan
teknologi yang
banyak diperbincangkan saat ini.
Sebuah teknologi yang membuat pengguna atau user
dapat berinteraksi dengan lingkungan yang ada dalam dunia maya yang
disimulasikan
oleh komputer, sehingga pengguna merasa berada di dalam lingkungan
tersebut.
Teknologi yang super canggih ini amat dinikmati oleh banyak masyarakat.
Setiap orang
ingin mencoba pengalaman baru yang diciptakan oleh teknologi ini, kini
lewat teknologi
canggih ini semua orang dapat merasakan seperti berada dalam dunia
nyata. Tetapi
permasalahannya adalah tidak semua orang dengan perangkat spesifikasi
yang rendah
dapat menikmati perangkat canggih ini.
Hal ini merupakan ganjalan yang merepotkan, mengingat sebuah teknologi
bisa
berkembang pesat jika teknologi tersebut bisa dinikmati oleh sebanyak
mungkin
pengguna. Tak berbatasi oleh perangkat rendah ataupun tinggi. Maka
dengan itu , tim
ilmuwan Microsoft mulai melihat masalah yang terjadi dan membuat sebuah
VR yang
dapat digunakan walaupun dengan perangkat yang berspesifikasi rendah.
Teknologi baru 2016 yang diciptakan Microsoft dalam mengembangkan sebuah
teknologi baru yang nantinya akan memungkinkan smartphone atau komputer
desktop
dengan spesifikasi rendah untuk menjalankan konten virtual reality
dengan lancar tanpa
hambatan. Memang sebelumnya Google telah menyediakan Cardboard yang
murah,
namun penggunaan masih perlu menggunakan smartphone dengan spesifik
tinggi untuk
bisa menikmatinya. Begitupun dengan Gear VR dari Samsung.
Tim ilmuwan Microsoft kini memperkenalkan teknologi yang mereka sebut
dengan
Flashback : sistem ini berfungsi seperti layaknya YouTube 360 atau layanan streaming
game beroperasi pada umumnya, diaman Flashback bakal menangani proses
pre-
rendering tiap konten guna menghemat waktu serta tenaga pemrosesan di
perangkat
dengan spesifikasi rendah.
Walaupun Flashback digunakan untuk perangkat berspesifikasi rendah,
tetapi kualitas
dari Flasback ini sangat baik. Letak keunggulan Flashback adalah sistem
buatan
Microsoft ini mampu menampilkan tiap frame yang akurat tergantung pada
lokasi obyek
dengan cara melakukan pre-rendering dari tiap frame yang dibutuhkan
menjadi apa yang
mereka sebut mega-frame. Cara ini awalnya dianggap akan boros memakan
ruang dan
keterbatasan ini bertentangan dengan tujuan awal pengembangan Flashback
untuk
berfungsi dengan baik di perangkat dengan spesifikasi rendah.
Untuk masalah ini, Flashback dilengkapi dengan sebuah trik lain yaitu
kompresi data.
Dengan cara ini, para ilmuwan sukses memperkecil ukuran file tiap frame
dari yang
berukuran MB menjadi KB lalu menyimpannya ke memori lokal dari
perangkat, entah
itu ke memori RAM atau memori flash.
Jadi, dengan adanya teknologi baru yang dibuat oleh Microsoft tak perlu
lagi khawatir
harus membeli perangkat yang berspesifikasi tinggi untuk menikmati VR.
Flashback
akan memenuhi kebutuhan pengguna perangkat spesifikasi rendah yang dapat
merasakan sensasi VR.
Microsoft Flashback Demo :
https://www.youtube.com/watch?v=XSdr8gjZa6I