Archive for Februari 2013

Dies Natalis XX PPMI Untuk Pertautan dan Kesatupaduan

Oranye Fikom Untar

Link Author

Title: Dies Natalis XX PPMI Untuk Pertautan dan Kesatupaduan
Author: Oranye Fikom Untar
Rating 5 of 5 Des:

Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) adalah sebuah wadah alternatif dan salah satu bagian dari wadah pers mahasiswa di Indo...

<br />

<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlzmQjW90DM5g6fC9pugUc4vsz13noGTipaq2tW1XUxF3JrxfXCpqaiGX_4M0cxHpEcL6J-zmaDAup_FE26aNuECe-ntPN2rt8trRiBG5LyoOnZNvnVtZPQAx-N6kQIj2rScWBfCF91hxz/s1600/ppmi2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlzmQjW90DM5g6fC9pugUc4vsz13noGTipaq2tW1XUxF3JrxfXCpqaiGX_4M0cxHpEcL6J-zmaDAup_FE26aNuECe-ntPN2rt8trRiBG5LyoOnZNvnVtZPQAx-N6kQIj2rScWBfCF91hxz/s1600/ppmi2.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Sylfaen","serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 15.0pt;">Perhimpunan
Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) adalah sebuah wadah alternatif dan salah satu
bagian dari wadah pers mahasiswa di Indonesia. Menjejaki usia ke-20, PPMI
merayakan hari jadinya dengan menggelar serangkaian acara berupa seminar
nasional, persma <i style="mso-bidi-font-style: normal;">fair</i>, temu alumni
dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">field trip</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Sylfaen","serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 15.0pt;"> </span>

</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Sylfaen","serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 15.0pt;">Untuk
mengenal PPMI lebih jauh, tim liputan Oranye berkesempatan untuk mewawancarai Sekretaris
Jenderal Nasional PPMI periode 2012/2013. Berikut wawancara ekslusif kami dengan
Defy Firman Al Hakim.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Sylfaen","serif";">Apa yang menjadi
tolak ukur keberhasilan PPMI dalam menyelenggarakan Dies Natalis XX PPMI? Dan
sejauh mana tolak ukur tersebut berhasil tercapai?</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Sylfaen","serif";">Jadi begini. Dies Natalis ini digelar
sebagai ajang evaluasi tengah kepengurusan PPMI. Tolak ukur keberhasilannya
adalah teman-teman paham apa yang harus dilakukan dan dikerjakan(dalam
kepengurusannya). Bagaimana berhubungan dalam satu organisasi, LPM dan antar
dewan kota. Jadi, tolak ukur yang kedua adalah informasi tersebut dapat
didistribusikan dan dilaksanakan dengan baik oleh teman-teman di masing-masing
daerah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Sylfaen","serif";">Berdasarkan rapat
evaluasi tengah kepengurusan ini, apa kesimpulan yang didapat?</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Sylfaen","serif";">Salah satu kelemahan yang harus
diperbaiki ialah pola komunikasi antar daerah. Terutama teman-teman LPM, masih
ada yang menganggap kegiatan PPMI dan LPM itu berbeda, padahal tidak. Contohnya,
aku berasal dari pers mahasiswa. Ketika aku terpilih menjadi Sekjen Nasional
(PPMI), (otomatis) LPM-ku menjadi sekjen nasional.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Sylfaen","serif";">Melihat atmosfer
rapat evaluasi tengah kepengurusan PPMI yang sedemikian panas, bagaimana
solusinya?</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Sylfaen","serif";">Selain masalah roda organisasi dan isu
bersama, Dies Natalis ini juga ingin mengingatkan kembali bahwa ada 3 hal yang
harus dibawa pulang. Pertama, menyadarkan kembali LPM di seluruh daerah tentang
paradigma klasik pers. Sehebat apapun LPM-nya, tidak akan mampu mengangkat
(suatu) isu secara penuh. Jadi agar tidak dikatakan onani, kita musti bertautan
untuk mengangkat isu itu. Tautan ini, di samping kesalahpahaman yang ada juga
diharapkan mampu menumbuhkan kepedulian antar LPM. LPM yang besar tidak
sombong. LPM kecil juga tidak menjadi minder. Bersatu-padu ke posisi tawar pers
Indonesia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Sylfaen","serif";">Kedua, mengingatkan kembali bahwa ada
media alternatif lain, yakni seperti Tv dan radio kampus yang selama ini belum
kita ajak. Harapannya suatu saat kita bisa berjalan bersama-sama sehingga lebih
kuat lagi membentuk opini publik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Sylfaen","serif";">Ketiga, masalah cerdas bermedia. Kita
adalah pers mahasiswa yang masih belajar bermedia. Kita harus belajar
(mengenai) media yang baik itu seperti apa, bagaimana memfilter media. Laah,
diharapkan teman-teman LPM dapat mentransformasikan cerdas bermedia itu ke
publik umum. Minimal ke kampus masing-masing. Sebab terkadang orang tidak sadar
(adanya) <i style="mso-bidi-font-style: normal;">setting</i> media.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Sylfaen","serif";">Sebenarnya apa
masalah utama LPM-LPM yang tergabung dalam PPMI?</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Sylfaen","serif";">Ada 2 masalah utama yang membuat kami
tidak satu padu, (yakni) LPM-LPM masih tidak paham bagaimana bermedia
alternatif dan yang kedua adalah ego LPM atau kedaerahan, ego almamater. Contohnya
saat ada undangan dari LPM kecil, mereka yang dari LPM besar akan berpikir, ‘<i style="mso-bidi-font-style: normal;">sorry</i> laah, aku dapat apa dari sana?!’
Naah, masalah-masalah seperti inilah yang ingin kita kikis supaya ada
ketertautan itu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Sylfaen","serif";">Namun saya yakin, dari Dies Natalis
kemarin ada kesadaran sedikit. ‘Ooh..aku ada teman, aku tidak sendiri. LPM ini
tidak sendiri.’ Kerentetan dan pertautan LPM di Indonesia ini tidak peduli
daerah tapi yang penting bagaimana kita dapat mengangkat isu bersama-sama.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Sylfaen","serif";">Sejauh apa bantuan
yang diberikan PPMI bagi LPM-LPM daerah?</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Sylfaen","serif";">Kita di PPMI ini (orientasinya dari) LPM
untuk LPM. Adapun yang dibantu PPMI adalah menjadi mediator antar LPM-LPM
daerah. Mediator dalam menggelar acara, pembacaan isu bersama. Contohnya, isu
bersama kita tahun ini (tentang) lingkungan. (Kami juga memediasi) bagaimana
kita bisa mengangkat isu secara <i style="mso-bidi-font-style: normal;">general</i>
dari daerah ke daerah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Sylfaen","serif";">Adakah bantuan
keuangan dari PPMI ke LPM?</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Sylfaen","serif";">PPMI sendiri menghindari intervensi
modal-modal besar. Oleh karena itu, kami juga berusaha mengoptimalkan media <i style="mso-bidi-font-style: normal;">online</i>. Dan untuk menjaga independensi,
tidak ada bantuan dana untuk daerah-daerah. Kalaupun kami perlu dana untuk
acara, kami bisa menggalang dana sendiri dari organisasional dan alumni.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Sylfaen","serif";">Kami agak sensitif dengan dana
internasional. Banyak hal dari luar negeri yang tidak baik untuk kita. Atas
nama HAM, mereka <i style="mso-bidi-font-style: normal;">memrotoli</i> NKRI. Atas
nama Feminisme, perempuan dijadikan upah negeri sehingga anak-anak
pendidikannya tidak terkawal dengan baik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Sylfaen","serif";">Terakhir, apa
harapan Deffy untuk keberlangsungan PPMI?</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Sylfaen","serif";">Yang jelas harapan untuk periodeku ini,
mengingatkan kembali bahwa teman-teman LPM itu hanya LPM, musti bertautan.
Masalah kita <i style="mso-bidi-font-style: normal;">output</i>-nya nanti ke mana
itu terakhir. Yang penting ketika kita bermedia alternatif ini isu yang kita
kawal ini disuarakan bersama. Harus bareng agar pers mahasiswa ini semakin kuat
dan dilihat, tidak hanya menjadi UKM.<span style="mso-spacerun: yes;"> 
</span>Terutama dilihat oleh publik Indonesia, khususnya Dewan Pers karena
mereka masih meremehkan kita. Padahal apa yang kita lakukan ini tidak
main-main.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Sylfaen","serif";">Satu lagi, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">website</i> kita bersama sekarang ini masih fokus ke isu kota dan
sebagai sekretariat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">online</i>. Kalau mau
berjalan bagus, (situs non-profit) ini ke depannya kita akan bikin portal
berita yang cakupannya lebih luas. Segala <i style="mso-bidi-font-style: normal;">angle</i>
permasalahan kita bahas di sana dengan paradigma pers mahasiswa yang apa
adanya, tanpa ada kepentingan pemodal. Dan yang berhak masuk ke sana adalah
setiap anggota LPM yang terdaftar dalam LPM-nya yang diserahkan ke dewan kota
dan (selanjutnya) ke dewan nasional.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Sylfaen","serif";">Bayangkan, nantinya akan ada portal
berita seperti situs dotcom di kota-kota besar. Namun tulisannya berasal dari
kontributor pers mahasiswa di seluruh Indonesia. Jika <i style="mso-bidi-font-style: normal;">task</i> ini sukses, sudah, PPMI yang selama ini dipertanyakan eksistensinya
tidak dipandang sebelah mata atau seputar kampus lagi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-align: right; text-indent: 0in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Sylfaen","serif";">(Tim Liputan Oranye)</span></b></div>

Dies Natalis XX PPMI Untuk Pertautan dan Kesatupaduan

Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) adalah sebuah wadah alternatif dan salah satu bagian dari wadah pers mahasiswa di Indo...

Baca selengkapnya »

Seminar Nasional : “Karpet Merah Untuk Ekonomi Hijau”

Oranye Fikom Untar

Link Author

Title: Seminar Nasional : “Karpet Merah Untuk Ekonomi Hijau”
Author: Oranye Fikom Untar
Rating 5 of 5 Des:

Acara Seminar Nasional “Karpet Merah Untuk Ekonomi Hijau” baru akan dimulai pukul 09.00 pagi. Namun, sejak pukul 08.00 para peserta suda...

<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: .5in;">
<span lang="IN">Acara
Seminar Nasional “Karpet Merah Untuk Ekonomi Hijau” baru akan
dimulai pukul 09.00 pagi. Namun, sejak pukul 08.00 para peserta sudah
mulai memadati Hall A Plaza Bapindo Lantai 9, tempat
berlangsungnya seminar. Tepat pukul 09.00, MC membuka acara yang kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan dari
perwakilan Kemitraan (<i>Partnership</i>). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: .5in;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="IN">                Seminar masuk ke
sesi pertama yang bertemakan “REDD+ Sebagai Upaya Indonesia Menuju Ekonomi
Hijau” dengan menghadirkan 3 pembicara antara lain Kelompok Kerja
Strategis Nasional REDD+, Mubariq Ahmad dari Tim Telaahan Strategis
Sekretariat, Sarwono Kusumaatmadja, dan Kepala Dinas Kehutanan Kalimantan
Tengah, Sipet Hermanto. Sesi ini dimoderatori Wimar Witoelar dari Yayasan
Perspektif Baru.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5AZ_ncaThIlfPkY7R-dI3Wmv9MRMDFqDbeV5QC_NxIsO64YrL8_p43cNykkU1-87sh3t91SLwWsYatjyR4ygyeknyoWlQWsiV6kn4gKXxKYxPrMFkODt1KolnjTncBGJDeUOqTnT1pRqk/s1600/Sesi+1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5AZ_ncaThIlfPkY7R-dI3Wmv9MRMDFqDbeV5QC_NxIsO64YrL8_p43cNykkU1-87sh3t91SLwWsYatjyR4ygyeknyoWlQWsiV6kn4gKXxKYxPrMFkODt1KolnjTncBGJDeUOqTnT1pRqk/s320/Sesi+1.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dari kiri ke kanan : Kepala Dinas Kehutanan Sipet Hermanto, Sarwono Kusumaatmadja dari Tim Telaah Strategis Sekretariat, Mubariq Ahmad dari Kelompok Kerja Strategis Nasional REDD+, dan moderator Wimar Witoelar dari Yayasan Perspektif Baru.</td></tr>
</tbody></table>
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="IN">                Perlu diketahui, REDD+ merupakan akronim dari <i>Reducing Emis</i>sions
<i>from Deforestation and Forest Degradation, </i>adalah suatu langkah yang mampu
menjembatani ekonomi hijau di Indonesia. Mubariq Ahmad mengakui, saat ini REDD+ masih belum memiliki kelembagaan dan payung hukum akibat
beberapa alasan, salah satunya adalah kekhawatiran adanya tumpang tindih
kewenangan antarinstansi. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="IN">                Selanjutnya, Sarwono menyatakan, ekonomi
hijau mampu menghadirkan <i>Competitive
Advantage </i>bagi ekonomi Indonesia di kancah internasional. Menurutnya lagi,
ekonomi hijau ini sangat sesuai dengan karakter sumber daya alam Indonesia. Beliau sempat mengkritisi janji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di
panggung internasional yang menyatakan komitmen pengurangan emisi sebesar 26%
dengan kekuatan sendiri dan 41% dengan kerjasama internasional pada tahun 2020.
Menurutnya, penyampaian itu tidak disertai pemaparan matematis dari mana angka
itu (26% dan 41%) didapat. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="IN">                Sesi pertama diakhiri dengan
tanya jawab yang disambut antusias oleh para peserta seminar. Namun, karena
keterbatasan waktu tidak semua pertanyaan dapat ditampung. Acara kemudian dilanjutkan
dengan sesi kedua yang bertemakan “Menyingkirkan Benalu dari Pohon Ekonomi
Hijau”.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="IN">                Pada sesi kedua hadir Martua Sirait dari Dewan Kehutanan Nasional, Rifqi Assegaf dan Asisten Deputi 6
Bidang Hukum UKP4 dan Direktur Eksekutif WALHI, Abetnego Tarigan. Sesi
kedua berfokus pada pemanfaatan hutan yang sering menjadi sengketa
antara pengusaha dengan warga lokal. Martua Sirait menggambarkan
ketimpangan tata kelola hutan di Indonesia dengan data statistik dimana hanya
0.25 juta hektar kawasan hutan yang boleh dikelola masyarakat sedangkan 35,8
juta hektar diperuntukkan untuk Hutan Tanaman Industri (HTI) dan Hak Penguasa
Hutan (HPH). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggFgZUK_eRHZjdEzMn3HPmU5ddzGuORC5j-V1K7yXjL96IQg0KYifRHyihXZ-ovSNRBLx1n-dNwpyRFB9u9aTL9IcOocE5WTVKBnhb2dmIUTyGxq66n1NC1NmN0ngXgCiOt4-EfJKDosJx/s1600/Sesi+2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="179" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggFgZUK_eRHZjdEzMn3HPmU5ddzGuORC5j-V1K7yXjL96IQg0KYifRHyihXZ-ovSNRBLx1n-dNwpyRFB9u9aTL9IcOocE5WTVKBnhb2dmIUTyGxq66n1NC1NmN0ngXgCiOt4-EfJKDosJx/s320/Sesi+2.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Dari Kiri ke kanan : Martua Sirait dari Dewan Kehutanan Nasional, Rifqi Assegaf selaku Asisten Deputi 6 Bidang Hukum UKP4 dan Direktur Eksekutif WALHI, Abetnego Tarigan</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="IN">                Sedangkan Rifqi Assegaf berfokus
pada penyelesaian masalah sengketa lahan yang ditangani secara <i>ad-hoc </i>atau kasus per kasus sehingga
tidak mampu menyentuh akar persoalan selama ini. Selain itu, menurutnya
penyelesaian sengketa lahan juga cenderung sektoral.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="IN">                Walaupun berlangsung
selama 4 jam, antusias para peserta tetap tinggi hingga akhir acara. Sesekali Wimar Witoelar mengeluarkan celetukan yang mengundang tawa dari peserta. Oranye menutup tulisan ini dengan satu kalimat yang diucapkan oleh Wimar bahwa sesuatu yang benar harus terus disampaikan berulang-ulang.
(Willy/Bima)</span></div>

Seminar Nasional : “Karpet Merah Untuk Ekonomi Hijau”

Acara Seminar Nasional “Karpet Merah Untuk Ekonomi Hijau” baru akan dimulai pukul 09.00 pagi. Namun, sejak pukul 08.00 para peserta suda...

Baca selengkapnya »

Oranye Juara Fotografi Persma Fair

Oranye Fikom Untar

Link Author

Title: Oranye Juara Fotografi Persma Fair
Author: Oranye Fikom Untar
Rating 5 of 5 Des:

Pergi ke Bali tidak lengkap rasanya tanpa membawa oleh-oleh. Berkesempatan "dinas" ke pulau dewata Oranye membawa sebuah cinder...

<br />
<div class="MsoNormal">
Pergi ke Bali tidak lengkap rasanya tanpa membawa oleh-oleh.
Berkesempatan "dinas" ke pulau dewata <i>Oranye</i>
membawa sebuah cinderamata bagi Universitas Tarumanagara. Bukan sebuah benda  apalagi jajanan khas berselera melainkan
sebuah “nama” dan piala!</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgf_xwDfEziuKfcCoHRjMxhF5WDQBL-n41i-w6LYI08WmnTZTwfcLV1sz0oB_DVvqhysiCbAE6sWx39wimczX8vQwD3LMRTMeVsCd7VHHndP2w2hNWCCiOECLCEXf7DTVFs7l4JMs1My9G8/s1600/tika+menang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgf_xwDfEziuKfcCoHRjMxhF5WDQBL-n41i-w6LYI08WmnTZTwfcLV1sz0oB_DVvqhysiCbAE6sWx39wimczX8vQwD3LMRTMeVsCd7VHHndP2w2hNWCCiOECLCEXf7DTVFs7l4JMs1My9G8/s320/tika+menang.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<i>Oranye</i> yang
diwakili oleh Etika Widya Kusumadewi atau akrab disapa Tika, BERHASIL
memenangkan lomba Fotografi dalam Persma Fair pada 16 Februari lalu. Persma
Fair adalah perlombaan berskala nasional yang merupakan rangkaian acara
Dies Natalis Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) XX yang diikuti
seluruh anggota PPMI. Selain fotografi, ada pula lomba karikatur. Keduanya
mengambil tema “save our nature”. Acara ini bertempat di Universitas Hindu
Indonesia, Tembau, Denpasar, Bali. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dies Natalis PPMI XX merupakan agenda tahunan untuk mengevaluasi kerja PPMI Nasional serta sebagai forum reuni akbar alumni & anggota PPMI yang tersebar di seluruh pelosok nusantara. Oranye dikirim pihak universitas mengingat sebagai satu-satunya kajian pers mahasiswa di Untar.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Saat penyerahan piala di depan 237 peserta yang <i>notabene</i>
insan pers mahasiswa, Tika menjelaskan bahwa foto ini diambil di Pantai Dadap
yang kini sudah ditutup untuk umum dan sekarang dikelola PT Angkasa Pura.
Foto ini menunjukan kebahagiaan yang tulus dimana sampah yang
mencemarkan pantai tidak mengalahkan hasrat sekumpulan anak kecil
untuk bersenang-senang menghabiskan masa bermainnya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
 “Foto itu
mempunyai pesan bahwa tidak ada ruang yang bebas sampah untuk anak bermain.”
ungkap Tika.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Foto ini menarik perhatian para dewan juri yang merupakan
fotografer profesional di Bali. Dalam rincian penilaian, poin Tika hanya terpaut
tipis dengan pesaing terdekatnya. Sedangkan untuk lomba karikatur direbut oleh
peserta asal Yogyakarta. (rez)</div>

Oranye Juara Fotografi Persma Fair

Pergi ke Bali tidak lengkap rasanya tanpa membawa oleh-oleh. Berkesempatan "dinas" ke pulau dewata Oranye membawa sebuah cinder...

Baca selengkapnya »

Dies Natalis XX Perhimpunan Pers Nasional Indonesia

Oranye Fikom Untar

Link Author

Title: Dies Natalis XX Perhimpunan Pers Nasional Indonesia
Author: Oranye Fikom Untar
Rating 5 of 5 Des:

--> Setelah sebelumnya berkunjung ke Yogyakarta, Lembaga Minat Bakat Jurnalistik Oranye kini terbang ke pulau dewata, Kamis hingga M...

Setelah sebelumnya
berkunjung ke Yogyakarta, Lembaga Minat Bakat Jurnalistik Oranye kini terbang ke pulau dewata, Kamis
hingga Minggu (14 – 17 Februari). Oranye memenuhi undangan Dies
Natalis XX PPMI (Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia) di Universitas Hindu Indonesia (UNHI),
Tembau, Denpasar.
<br />
<div style="margin-bottom: 0in;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvk6aFLdxqSJZiO0RNKsAZxrk_sZlcmVKLokh3vOYI_UR3FmP_MdPXVjPD6XyC_x8SSAifSMNQFEcTmTwsCaUj7o37j-JlmR0xHVpgQgcQ6P-dmNmvwAf1kKclVgpdTGCbRGh5UfI33-pL/s1600/oranye+bali.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvk6aFLdxqSJZiO0RNKsAZxrk_sZlcmVKLokh3vOYI_UR3FmP_MdPXVjPD6XyC_x8SSAifSMNQFEcTmTwsCaUj7o37j-JlmR0xHVpgQgcQ6P-dmNmvwAf1kKclVgpdTGCbRGh5UfI33-pL/s320/oranye+bali.jpg" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
Dies Natalis dengan tema  “Mendorong
Keterbukaan Informasi dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam”
mempunyai serangkaian acara meliputi seminar nasional (15-16
Februari), pameran pers mahasiswa, evaluasi tengah tahun PPMI, temu alumni dan <i>field trip</i>. Acara ini dihadiri berbagai lembaga
pers mahasiswa dari berbagai daerah. </div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
Seminar nasional hari pertama (15/2) mengangkat tema "Mendorong Keterbukaan Informasi dalam Pengelolaan Sumber daya Alam." Di hari selanjutnya, tema seminar yang dilangsungkan adalah "Mengembalikan Paradigma Klasik Pers Mahasiswa".</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
Ini pertama kalinya bagi Oranye
mewakili Universitas Tarumanagara menghadiri acara nasional PPMI. Menjadi suatu kebanggaan bagi Oranye, salah satu Tim Oranye yakni
Etika Widya Kusumadewi memperoleh poin tertinggi dan menjadi juara
pertama lomba fotografi “Save Our Nature”. <i>(Sil/Tik)</i></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<br /></div>

Dies Natalis XX Perhimpunan Pers Nasional Indonesia

--> Setelah sebelumnya berkunjung ke Yogyakarta, Lembaga Minat Bakat Jurnalistik Oranye kini terbang ke pulau dewata, Kamis hingga M...

Baca selengkapnya »

Laporan Akhir Mahasiswa: Tentukan "Pisau"-mu!

Oranye Fikom Untar

Link Author

Title: Laporan Akhir Mahasiswa: Tentukan "Pisau"-mu!
Author: Oranye Fikom Untar
Rating 5 of 5 Des:

Pembuatan skripsi atau laporan bagi mahasiswa tingkat akhir seringkali dipandang menakutkan. Bayangan sulitnya menganalisis dan mengolah dat...

Pembuatan skripsi atau laporan bagi mahasiswa tingkat akhir seringkali dipandang menakutkan. Bayangan sulitnya menganalisis dan mengolah data atau angka tidak jarang membuat para calon sarjana mengerutkan kening.<div>
<br /></div>
<div>
Menyadari hal tersebut, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara menyelenggarakan kuliah umum Metode Penelitian Komunikasi (MPK)  bagi para mahasiswa tingkat akhir, Jumat, (15/2). Hadir sebagai pembicara Dr. Farid Hamid, M. SI, Ketua Program Magister Ilmu Komunikasi Universitas Mercubuana.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Dalam pemaparannya Farid menjelaskan, batas antara disiplin ilmu masa kini terasa semakin "cair". Kajian ilmu komunikasi memiliki relevansi dengan disiplin ilmu lain, sehingga ranah penelitian begitu luas. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Pembahasan pada kuliah umum tersebut terfokus pada metode kualitatif. Berkaitan dengan hal tersebut, Farid menuturkan, "Jangan menggunakan penelitian kualitatif untuk menghindari statistik!" Ia pun menambahkan, hal terpenting adalah para mahasiswa paham betul dengan fenomena yang akan diteliti. Setelah itu, barulah para mahasiswa menentukan "pisau" metode apa yang paling cocok untuk "mengupas" fenomena tersebut. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Di sembilan puluh menit pertemuan, Farid mengupas serba-serbi metode penelitian kualitatif. Salah satu poin yang dipaparkan adalah ciri penelitian kualitatif yang baik. Farid menjelaskan, konsistensi adalah hal mutlak dalam penyusunan laporan penelitian. Selain itu deskripsi detail serta bahasa yang memikat juga perlu diterapkan agar penelitian berhasil. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Dengan adanya kuliah umum semacam ini, diharapkan para mahasiswa yang akan menyusun skripsi makin tercerahkan dan dapat mengerjakan laporan akhir secara maksimal. (eilin)</div>

Laporan Akhir Mahasiswa: Tentukan "Pisau"-mu!

Pembuatan skripsi atau laporan bagi mahasiswa tingkat akhir seringkali dipandang menakutkan. Bayangan sulitnya menganalisis dan mengolah dat...

Baca selengkapnya »

ORANYE FIKOM UNTAR

Dies Natalis XX PPMI Untuk Pertautan dan Kesatupaduan

Seminar Nasional : “Karpet Merah Untuk Ekonomi Hijau”

Oranye Juara Fotografi Persma Fair

Dies Natalis XX Perhimpunan Pers Nasional Indonesia

Laporan Akhir Mahasiswa: Tentukan "Pisau"-mu!

Popular Posts

Anda Pengunjung ke:

Categories

Blog Archive

Labels

Formulir Kontak