sumber: keepcalm-o-matic.co.uk |
Seminggu ini topik vickynisasi menjadi pembicaraan hangat.
Bukan hanya di media sosial tetapi merambah hingga media arus utama. Topik ini
bermula dari wawancara yang dilakukan media massa kepada kekasih Zaskia Gotik
yaitu Vicky Prasetyo yang diduga terlibat kasus penipuan. Tetapi bukan kasus penipuan
yang membuat wawancara ini menjadi bahan pembicaraan melainkan gaya berbahasa
Vicky yang menggunakan istilah-istilah yang sulit dipahami. Misalnya
“konspirasi kemakmuran” atau “labil ekonomi”.
Sebenarnya penggunaan bahasa yang
“gado-gado” seperti yang dilakukan Vicky sering kita temui dalam kehidupan
sehari-hari kita. Penggunaan Bahasa Indonesia yang kacau dengan bahasa asing seolah-olah
menciptakan kesan profesional atau terpelajar bagi para pendengarnya. Padahal
sesungguhnya dalam ilmu komunikasi, suatu komunikasi dikatakan efektif apabila
sang penerima pesan memiliki pemahaman yang sama dengan sang pemberi pesan.
Tidaklah tepat jika dikatakan seseorang adalah ahli berkomunikasi jika
kata-kata yang digunakan menggunakan istilah ini-itu apalagi bercampur dengan
istilah bahasa asing. Tetapi, bagaimana seseorang bisa menyederhanakan kalimat
sulit agar bisa dimengerti bahkan oleh anak-anak sekalipun, itulah inti dari
ilmu komunikasi.
Ilmu komunikasi menuntut seorang
komunikator (pengirim pesan) mampu “membungkus” pesan secara baik sehingga
dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca. Pemahaman penerima pesan inilah
yang ingin dicapai pertama kali seorang komunikator. Pemahaman menjadi langkah
awal bagi pengiklan mempengaruhi orang untuk membeli produk klien mereka.
Pemahaman ini adalah tujuan sebuah berita dibaca atau ditonton. Pemahaman
inilah yang berusaha dicapai oleh praktisi PR dalam membangun citra
perusahaannya. Bukan dengan istilah rumit, tetapi penyederhanaan.
Menurut Psikolog Klinis dari
Universitas Sanata Dharma, Heri Widodo, M.Psi, seperti dilansir oleh liputan6.com, orang seperti Vicky dapat
dikatakan memiliki kepribadian manipulatif. Lanjutnya, terdapat dua jenis orang
dengan kepribadian manipulatif yaitu orang yang rendah diri dan orang yang
cerdas. Hemat saya, cara berbicara Vicky yang
menggunakan istilah-istilah rumit merupakan suatu isyarat komunikasi tersendiri
terlepas dari apa yang dikatakan. Penggunaan istilah untuk meningkatkan harkat
justru merupakan isyarat adanya rasa rendah diri. Rasa rendah diri atau minder
yang membuatnya justru ingin tampil dan muncul di publik sebagai orang yang
terpelajar. Singkatnya, istilah yang digunakan merupakan penyederhanaan dari
rasa rendah diri yang dimilikinya.(wil)
Posting Komentar