Oranye Fikom Untar Oranye Fikom Untar Author
Title: Peringatan Maulid Nabi di Desa Karangpatihan
Author: Oranye Fikom Untar
Rating 5 of 5 Des:
Stasiun Solo Balapan, pijakan kaki pertamaku di kota Solo. Hari itu tanggal 27 Februari, pukul 06.00 pagi. Aku tidak sendirian, ada tiga te...

Stasiun Solo Balapan, pijakan kaki pertamaku di kota Solo. Hari itu tanggal 27 Februari, pukul 06.00 pagi. Aku tidak sendirian, ada tiga teman satu fakultas dan satu dosen menemaniku. Yolanda Tabitha, Ulfah Nurfauziah, Layly Hasanah dan dosen Fakultas Ilmu Komunikasi; Suzy Azeharie. Aku juga datang bersama beberapa anak dari Fakultas Psikologi.

Kami datang ke Solo untuk melanjutkan perjalanan ke Desa Karangpatihan, Ponorogo. ’Pengabdian Masyarakat’, judul kedatangan kami. Perjalanan menuju desa memakan waktu tiga jam.


Setibanya di desa, kami disambut sebuah gapura bertuliskan Resik, Endah, Omber, Girang gemirang yang jika disingkat menjadi Reog. Cuaca di Desa Karangpatihan kurang bersahabat, udara panas dan sedikit angin. Padahal kami datang disaat musim penghujan, banyak pepohonan dan sawah-sawah menghijau. Dengan tiga buah gunung tinggi yang memeluk awan. Gunung Guwo, Gunung Lambung, dan Gunung Rajeg Wesi.


Namun pada tahun 1965, hutan jati milik Perhutani yang menutupi tiga gunung ditebang dan ditanami palawija. Hal ini mengakibatkan tidak
adanya daerah resapan air. Musim kemarau menjadi musim kekeringan bagi desa ini, sangat sulit untuk mendapatkan air, tanah-tanah pun menjadi tandus dan kering.

Kami lalu berbincang dengan Kepala Desa, Daud Cahyono untuk mempersiapkan acara malam hari. Di sela menunggu acara yang dimulai pukul 19.30, kami menghampiri sebuah rumah penduduk yang siang itu ramai dipenuhi para ibu dan anak-anak. Pemilik rumah, Ibu Mariyem bercerita sedikit mengenai desa yang kami datangi. Kata Mariyem, saat musim kering maka ada kiriman tangki air dari pemerintah yang datang setiap Senin dan Kamis.

Selain itu, desa ini terkenal dengan julukan Desa Idiot, karena banyaknya orang-orang keterbelakangan mental. Anak-anak di Desa Karangpatihan umumnya hanya sekolah sampai tingkat menengah pertama. Adapun Tumirah yang hanya lulusan SD, melanjutkan hidup dengan bertani lalu menikah.


Tidak semua warga desa menjadi buruh tani, ketika musim penghujan turun biasanya sungai yang terletak di perbatasan menuju Tretes tidak lagi kering. Air hujan yang turun akan membawa turun bebatuan dari gunung. Hal ini dimanfaatkan warga untuk mencari batu. Batu-batu dikumpulkan sampai cukup untuk muat satu truk, satu truk batu dihargai tiga ratus ribu rupiah. Padahal untuk mencari batu sebanyak itu dibutuhkan waktu dua sampai tiga hari. Uang tiga ratus ribu pun dibagi sesuai dengan jumlah pencari batu, umumnya dua sampai empat orang.

Setelah perbincangan singkat di rumah Mariyem, malam harinya perhelatan dari Fakultas Ilmu Komunikasi pun digelar. Peringatan Maulid Nabi. Acara dipandu oleh Yolanda dari Fakultas Ilmu Komunikasi dan seorang warga, Eko Mulyadi. Setelah dibuka oleh sambutan dari wakil Universitas Tarumanagara yakni Kepala LPKM; Basuki acara dilanjutkan dengan ceramah dari Kyai Imam Sukadi.

Ceramah dari Pak Kyai Imam menekankan bahwa segala sesuatunya harus disyukuri. Adapun dua hal yang harus dilakukan, yang pertama adalah sering tersenyum, karena wajah yang berseri-seri akan membawa berkah bagi orang lain, yang kedua adalah bertutur kata yang indah.


Setelah itu ada ceramah dari Ulfah Nurfauziah, mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi yang bertindak sebagai ustadzah. Ceramah Ulfah yang walaupun kurang pandai berbahasa Jawa namun mampu membuat para penonton terhipnotis dan antusias. Belum lagi nyanyian-nyanyian dan pantun yang diselipkan diantara ceramahannya.

Empat amanah Nabi Muhammad yang disampaikan Ulfah adalah mencintai anak yatim piatu, berbakti kepada orang tua, selalu bersyukur, dan rajin membaca shalawat. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan beberapa sambutan dari Kepala Desa, dari wakil warga lalu ditutup dengan pemutaran film Laskar Pelangi.
Helatan Fakultas Ilmu Komunikasi malam itu sukses besar. Penonton yang berjumlah hampir enam ratus orang menikmati ceramah yang diberikan dan pemutaran film. Semoga acara kecil yang diberikan oleh Fakultas Ilmu Komunikasi malam itu akan dikenang selalu di dalam hati warga Desa Karangpatihan. (Chrestella)

About Author

Advertisement

Posting Komentar

 
Top