Mahasiswa Fikom Untar mendapatkan kesempatan untuk menghadiri pidato Presiden Barack Obama dalam rangka kunjungan kenegaraannya kali ini . Dari 2000 undangan yang diberikan untuk umum, 30 diantaranya diberikan kepada mahasiswa Fikom Untar. Acara tersebut diadakan di Balairung UI, Depok, Jawa Barat, Rabu (10/11/2010) dengan kapasitas 15.000 orang.
Antusiasme dalam menyambut Presiden Amerika Serikat sangat dirasakan oleh mahasiswa Fikom Untar. Terbukti dari jam 04.30 dini hari mereka sudah siap berkumpul di lobi Universitas Tarumanagara. Untuk Acara pidato kenegaraan ini Mahasiswa Fikom Untar diwajibkan untuk memakai jaket almamater.
Pemeriksaan dan pengamanan ketat berlapis 3 diberlakukan untuk mencegah aksi terorisme. Setiap mahasiswa Fikom Untar diwajibkan untuk menjalani berbagai tes keamanan dengan mesin X-ray dan metal detector. Selain itu terlihat anggota Polisi, TNI dan Pasukan Secret Service berjaga-jaga lengkap dengan anjing penjaga.
Penantian untuk menunggu Presiden Barack Obama berakhir pukul 10.00 pagi. Pidato yang berdurasi kurang lebih 30 menit tersebut dimulai dengan pengalaman hidup Obama semasa kecil lengkap dengan makanan kesukaanya Sate dan Bakso. Pembawaan yang tenang, karismatik, elegan dan sesekali humor mampu membuat seluruh penonton seolah tersihir untuk mendengarkan pidato Obama.
Tema pokok dari pidato Obama kali ini tentang demokrasi, pembangunan, pluralisme, dan agama. peran Bhinneka Tunggal Ika yang akan menjadi peranan penting Indonesia bagi dunia di abad ke -21 ini. Bahwa perbedaan yang ada bukan menjadi masalah melainkan menjadi sebuah kekuatan. Masjid Istiqlal yang dibangun oleh arsitek Kristen bagi Obama menjadi simbol keharmonisan antar umat beragama.
“Masa-masa yang saya habiskan di sini membantu saya menghargai nilai-nilai kemanusiaan. Ayah tiri saya, seperti orang Indonesia kebanyakan, dibesarkan sebagai seorang Muslim. Dia percaya bahwa semua agama patut dihormati. Dalam hal ini, sikap dia mencerminkan semangat toleransi agama yang tercantum dalam Konstitusi Indonesia, yang tetap menjadi nilai-nilai yang menginspirasi,” katanya.
Obama pun menekankan bahwa demokrasi dan pembangunan saling menopang satu dengan lainnya. Bahwa setiap warga negara Indonesia Hak yang sama, wajib diperlakukan dengan adil. Baik dari Sabang hingga Merauke, apapun sukunya. Kemudian topik pokok penutup Pidato tersebut adalah agama. Dimana Indonesia tenggelam dalam spiritualitas dengan menyembah Tuhan dengan berbagai macam cara. Obama pun menegaskan bahwa ia ingin memperbaiki hubungan yang buruk antara amerika dengan dunia muslim.
Posting Komentar