Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara bersama dengan Balinale Film Festival, menyelenggarakan Filmmaking Workshop Balinale International Film Festival (BIFF), tanggal 5-7 Oktober 2010. BIFF didirikan oleh Christine Hakim, artis film senior Indonesia dan Deborah Gabinetti sineas senior Amerika.
Kegiatan Balinale antara lain adalah menyelenggarakan berbagai festival film, seminar, workshop yang membangun pemahaman terhadap kebebasan berekspresi, bertumpu kepada human right and intellectual property rights, dan fosters cross-cultal respect.
BIFF yang semakin dikenal luas, adalah ajang pertemuan para pembuat film dari Indonesia, Asia, dan Erpa maupun Amerika . Dalam forum itu, mereka bisa saling berbagi informasi, , menjalin persahabatan, tukar pengalaman, dan belajar. Beberapa sineas kelas dunia, mengapresiasi BIFF, dengan mengunjungi sejumlah kegiatan BIFF di Bali. Misalnya, Stan Wlodkowski produser Eat Pray Love yang dibintangi oleh Julai Robert, Produser Philip Lee (Crouching Tiger Hidden Dragon) dan composer Richard Horowitz (Sheltering Sky).
Erin Heidenriech di Fikom Untar |
Selain itu, BIFF juga menjalin relasi dengan para nominator academy award dan sineas unggul dari berbagai negara, antara lain Jean-Pierre Dutilleux, Les Guthman, Garin Nugroho dll. Dengan berbagai kegiatan itu, BIFF berupaya untuk menmberikan pengalamannya kepada mahasiswa yang memiliki perhatian besar terhadap kebebasan berekspresi yang dituangkan dalam film.
Jason Janego |
Workshop BIFF di Fakultas Ilmu Komunikasi, dilaksanakan di Gedung Utama lantai 11, diikuti oleh mahasiswa Fikom Untar dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, yang memiliki perhatian besar terhadap proses pembuatan film bermutu. Bertindak sebagai fasiltator dalam workshop itu, Erin Heidenriech dan Jason Janego.
Keduanya adalah praktisi, sineas dan juri berbagai festival film pendek internasional. Mereka juga yang pernah bekerja di Miramax, dan lembaga – lembaga perfilman Internasional lainnya yang ada di New York- USA. Selama tiga hari para peserta workshop diberikan pengetahuan tentang pembuatan film dari aspek teknis, estetika, manajemen produksi, Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dan kompleksitas menghadapi tantangan pembuatan film di lapangan. (Fikom Untar)
Posting Komentar