Organisasi minat dan bakat Creadzy mewakili jurusan periklanan FIKom Untar mengundang Eka Annash, vokalis
grup band The Brandals menjadi pembicara seminar FIKom Expo hari ketiga (14/3) lalu. Tema yang
diusung kali ini ialah “Noda yang Terhapus Iklan.
Acara
dibuka dengan video produksi Creadzy yang mengundang gelak tawa penonton. Usai
video, tiba – tiba dari arah belakang peserta datang sekelompok pria berjubah
putih hingga menutupi bagian kepala.
Mereka mengusung bendera UNTAR dipimpin Nyoman (mahasiswa FIKom UNTAR angkatan
2011) selaku MC.
Eka Annash memulai
pemaparannya dengan perkenalan
diri. Selain dikenal sebagai vokalis band The Brandals, ternyata Eka juga
memiliki kesibukan sebagai Advertising
Agency. Ia pun
dengan apik memaparkan soal “kesaktian” iklan dalam menghapus noda citra.
Iklan ternyata tidak
hanya dimanfaatkan untuk
mempengaruhi khalayak dan mempromosikan produk tertentu. Ia juga bisa dijadikan sarana
untuk memperbaiki citra seorang public
figure maupun suatu perusahaan.
Eka mengambil contoh
iklan U.K. Car Insurance Company Swiftcover. Sejumlah musisi menyatakan penolakan
terhadap asuransi mobil tersebut dan mengadukan hal tersebut ke ASA (Advertising Standard Authority) karena
mereka menggunakan Iggy Pop, seorang musisi punk
yang aksi panggungnya terkenal
sangat ekstrim.
Ada juga John Lydon
(atau yang lebih dikenal sebagai Johnny Rotten), musisi yang tergabung dalam
grup band Sex Pistols yang menjadi bintang iklan British Country Life Butter. Iklan tersebut
dinilai tidak sesuai dengan gaya punk–nya.
Namun, berkat iklan tersebut John dapat berkumpul kembali dengan grupnya dan
merekam album baru bersama Public Image Ltd.
Jadi, pengiklan
dituntut pula untuk jeli memilih sosok yang akan dilibatkan dalam iklan mereka. Salah – salah,
bukannya khalayak tertarik, sebaliknya menarik diri dan kabur.
Tidak sedikit pula iklan yang beredar kini menampilkan unsur
pornografi. “Zaman
sekarang, moral dan etika sudah tidak penting lagi. Kalau mau iklan kalian
menarik, buatlah sebebas mungkin tapi kreatif,” ujar Eka. (Silviana Dharma)
Posting Komentar