Sesi foto bersama |
Tak lama menunggu, para peserta langsung diajak ke salah
satu ruangan di gedung ini untuk menerima materi pertama. Temanya "media sosial
dan lifestyle". Wicaksono, seorang
mantan wartawan Tempo diberi mandat untuk memberikan materi ini.
Dalam sesi yang berlangsung sekitar 2 jam, Wicaksono
berbicara banyak mengenai dampak media sosial terhadap pola konsumsi media. Dia
mencontohkan waktu orang yang semakin sedikit dalam konsumsi media konvensional
tetapi melonjak ketika berkaitan dengan media baru (new media). “Dalam statistik, rata-rata orang mengkonsumsi media
cetak selalam 30 menit per hari. Sedangkan konsumsi media online (daring) rata-rata 3 jam per hari,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Wicaksono yang juga mantan pengiat
Persma Balairung di Universitas Gajah Mada ini menyarankan bagi rekan-rekan
Persma (Pers Mahasiswa) untuk beralih ke media baru. “Tren telah menunjukkan
perubahan pola konsumsi media,” ujarnya.
Di sisi lain, Juminah, salah satu peserta DJTL dari UIN Alauddin
menyorot perubahan relasi interpersonal akibat penggunaan media sosial
yang berlebihan. Dia mencontohkan bagaimana teman-teman di kampusnya yang
terlihat asyik dengan dunia sendiri dan tidak peduli pada kondisi lingkungan di
sekitarnya. Hal ini juga diamini oleh Wicaksono dengan pepatah “media sosial
mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat.”
Sesi ini diakhiri dengan penyerahan songket khas Sulawesi
Selatan secara simbolik oleh salah satu peserta DJTL dan foto bersama. Taufiq,
peserta DJTL dari UIN Imam Bonjol Padang mengatakan bahwa materi ini menarik
untuk dibahas. “Media massa harus bisa menandingi media sosial dalam
pemberitaannya,” tutup pria yang juga menjabat sebagai koordinator liputan di suarakampus.com ini.(WIL)
Posting Komentar