Bangku penonton nampak sepi dan hanya diisi para peserta. |
Suasana siang hari di Gelanggang Olah Raga
Untar 1 tampak sepi. Tidak terlihat adanya spanduk atau atribut lainnya yang menyatakan adanya perhelatan acara. Hanya baju lembaga merah maroon bergaris jingga milik BEM FIKom Untar tampak mondar-mandir. Acara anual Piala Dekan dan Pudek 2014 tengah berlangsung. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, acara bertema olahraga ini sepi pengunjung.
Udara yang panas membuat para mahasiswa kian tidak betah untuk
berlama-lama duduk di dalam. Apalagi setelah pertandingan final voli, terlihat orang-orang mulai meninggalkan
GOR.
Dari wajah para panitia terlukiskan raut
kecewa karena acara
semakin sepi. Namun tepat pukul 13.00 WIB GOR mulai terlihat ramai kembali.
Ternyata para penonton yang juga peserta lomba hanya keluar sebentar untuk
meghirup udara segar.
TALI SOLIDARITAS
Panitia pun kembali bersiap. Seutas
tali nan panjang dan tebal dibentangkan di lantai GOR,
digerumuti para peserta. Kedua kubu mulai
terbentuk, berbaris spiral layaknya pilinan tali. Sementara panitia menjelaskan
aturan main, tali setebal genggaman tangan orang dewasa itu diangkat kedua kubu.
Menunggu aba-aba, para peserta bersitegang ditengahi seorang panitia yang
bertindak sebagai wasit. Sampai peluit ditiup dan ya, pertandingan tarik tambak
dimulai.
Tarik-menarik terjadi antara
kubu 2011 lawan 2013. Menang mudah, 2011 keluar sebagai juara.
Peserta 2013 yang sebagian
besar adalah panitia acara sendiri, sayangnya terlihat kurang bersemangat. Di samping pemain yang ikut kebanyakan mahasiswi.
Babak kedua tarik tambang
mempertemukan kubu alumni dan 2012. Didorong semangat yang besar dari
teman-teman seangkatan, 2012 terlihat bersemangat dan sumringah. Tanpa ‘ba-bi-bu’
lagi, tali tambang diangkat. Kedua kubu pasang ancang-ancang. Seketika peluit
berbunyi, otot-otot langsung kontraksi. Alumni tak mau kalah. Namun apa daya,
pertandingan berakhir dengan kemenangan berpihak pada 2012.
Pertandingan semakin memanas.
Tangan-tangan peserta masih memerah, namun babak final menanti di depan mata.
Langsung saja, pemenang babak satu dan dua diadu. Pendukung 2012 kembali
memberikan semangat kepada teman-temannya yang bertanding. Dari wajah mereka
terpancar rasa percaya diri bahwa mereka akan menang. Dan memang benar. Akhirnya
merekalah yang menang. Sorak gembira dari angkatan 2012 berbarengan dengan
bunyi peluit panjang wasit, pertanda lomba telah usai.
Peserta tarik tambang berfoto bersama. |
Lomba usai dan anak angkatan
2012 dinobatkan sebagai juara bertahan Tarik Tambang. Berkesempatan menang lagi
ternyata tak lantas membuat mereka terlena puas. Terdengar komentar salah satu
anak angkatan 2012 yang menyatakan, “seruan
tahun kemarin ya!”
Pertandingan ini tidak memakan
waktu lama. Namun menang dan kalah tetap dapat terlihat. Dalam hitungan detik
bisa saja kalian dinyatakan sebagai pihak yang menang dan kalah. Akan tetapi,
dari semua itu yang terpenting adalah partisipasi dalam meramaikan acara Piala
Dekan dan Pudek 2014.
“Walaupun banyak kekurangan dalam
menyelenggarakan lomba tarik tambang ini, dimana tidak ada partisipasi dari
mahasiswa angkatan 2014. Sampai saya sendiri yang harus menyuruh atau sedikit
memaksa orang untuk ikut dalam lomba tarik tambang, namun secara keseluruhan
acara ini cukup menghibur,” ujar Steffi Torentika selaku panitia penyelenggara
acara.
Tarik Tambang adalah jenis
olahraga fisik yang memanfaatkan pilinan tali tebal dan panjang. Seutas
tali sederhana,
namun menyimpan semangat dan solidaritas
kelompok. Mari tarik, tarik, tarik!
Tarik bersama!
Penulis :
Silviani Shi
Editor : Silviana Dharma
Posting Komentar