Oranye Fikom Untar Oranye Fikom Untar Author
Title: Membedah Visi Misi: Politik Internasional dan Ketahanan Nasional
Author: Oranye Fikom Untar
Rating 5 of 5 Des:
Debat kandidat calon presiden digelar pada malam ini di   Hotel Holiday Inn Kemayoran, Jakarta Pusat pada hari Minggu (22/6). Debat yang...
Debat kandidat calon presiden digelar pada malam ini di  Hotel Holiday Inn Kemayoran, Jakarta Pusat pada hari Minggu (22/6). Debat yang mengusung tema “Politik Internasional dan Ketahanan Nasional” ini dimoderatori oleh Hikmahanto Juwana, dosen ilmu Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Pada sesi pertama, setiap kandidat diberi kesempatan menyampaikan visi dan misi berkaitan dengan tema selama 4 menit. Prabowo Subianto diberi kesempatan pertama. Capres nomor urut satu itu menekankan pada pentingnya kesejahteraan rakyat. Prabowo yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini menyampaikan program untuk mengamankan kekuatan dan kekayaan nasional. Menurutnya, kekayaan dalam negeri banyak yang mengalir ke luar negeri. Kesimpulan dari capres kelahiran 17 Oktober 1951 itu adalah pada kesejahteraan rakyat untuk menjadi negara yang disegani.

 “Tidak mungkin kita menjadi negara yang terhormat jika rakyat kita miskin,” pungkas Prabowo.

Berbeda dari itu, Capres nomor urut dua, Joko Widodo, menekankan pada 4 (empat) program yang akan dilakukannya. Pertama, perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) termasuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Kedua, perlindungan Sumber Daya Alam (SDA) maritim dan perdagangan. Lebih lanjut, capres yang akrab disapa Jokowi ini mengungkapkan akan fokus pada produktivitas dan daya saing. Terakhir, capres kelahiran Surakarta ini menekankan pada keamanan regional kawasan dan menjaga ketertiban dunia.

Selain itu, dalam kesempatan ini, Jokowi mengungkapkan dukungan kepada negara Palestina untuk menjadi negara yang merdeka dan berdaulat serta menjadi anggota penuh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

Pada sesi kedua, Jokowi diminta menajamkan visi dan misinya. Moderator menanggapi program Jokowi untuk menjaga kekayaan maritim dan modernisasi Alutsista. Menurut Jokowi, 300 Triliyun kekayaan maritim ini dicuri. Mantan walikota Surakarta ini menawarkan program pesawat tanpa awak (drone) untuk mengawasi kekayaan maritim Indonesia. Waktu 2 menit yang diberikan tidak dimanfaatkan dengan baik karena Jokowi tidak terlalu menjelaskan modernisasi Alutsista yang mungkin akan menimbulkan pertentangan dari negara tetangga.

“Kita harus memperjelas batas laut,” tambah Jokowi.


Kepada Prabowo, moderator menanggapi mengenai kekayaan negara menurut Prabowo. Selain itu, moderator meminta capres dengan nomor urut satu itu untuk menjelaskan mengenai ungkapan “politik luar negeri adalah cermin dalam negeri”. Prabowo menekankan bahwa kekayaan nasional adalah seluruh kekayaan yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia. Lebih lanjut, Prabowo menjelaskan bahwa untuk meningkatkan nilai tawar di kancah internasional adalah dengan menyejahterakan dalam negeri.(willy)  

About Author

Advertisement

Posting Komentar

 
Top