Nasionalisme adalah pilar penting bagi kemajuan suatu bangsa karena nasionalisme adalah rasa cinta terhadap bangsa. Apabila rasa cinta itu tiada, maka semangat dan motivasi bagi masyarakat untuk memajukan bangsa secara otomatis hilang. Itulah yang mulai terasa di Indonesia, dimana nasionalisme dan kebanggaan sebagai bangsa mulai hilang dan tergerus akibat ketidaksiapan mental masyarakatnya menghadapi perkembangan zaman dan kapitalisme serta globalisasi yang menggempur masuk.
Perhatikan saja generasi muda bangsa ini, generasi muda yang lebih senang mengkonsumsi beef steak daripada rendang atau semur. Generasi muda yang lebih suka makan ayam goreng tepung khas Kentucky atau California, daripada makan ayam goreng buatan asli Indonesia yang sebetulnya lebih kaya rasa dan bumbu. Generasi yang telah kehilangan rasa bangga menjadi orang Indonesia. Generasi muda juga telah kehilangan kepekaan terhadap isu-isu sosial di sekitarnya.
Bayangkan saja, mereka rela menghabiskan uang puluhan ribu rupiah, demi secangkir kopi dan segenggam gengsi. Padahal, diluar mall tempat mereka meminum kopi itu, banyak orang yang menggantungkan hidupnya pada sampah bekas gelas kopi puluhan ribu mereka, demi beberapa lembar ribuan untuk menggantungkan hidup. Suatu kenyataan yang ironis, menyedihkan, tapi aktual. Lebih menyedihkan lagi bila mengingat bahwa masa depan bangsa ini ada ditangan generasi muda macam itu, yang tidak bangga menjadi bagian bangsa.
Pada akhirnya, yang menjadi pertanyaan adalah apakah kita rela menggantungkan masa depan bangsa ini pada generasi muda macam itu? Tidaklah berlebihan apabila mulai sekarang kita mencoba untuk membangkitkan rasa nasionalisme, rasa bangga, dan semangat kebangsaan itu dalam hati kita, untuk Indonesia yang lebih baik.
Jesse Adam Halim
Posting Komentar