Rabu (26/10) kemarin, Fikom Untar kedatangan tamu dari UNHCR (United Nations High Commission of Refugee), salah satu organisasi dibawah naungan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Kunjungan perwakilan UNHCR Indonesia ini adalah bagian dari kampanye tahunan PBB “The United Nations for you” yang bertujuan untuk merangkul anak muda, khususnya dari lingkungan universitas.
Dua orang pembicara yang hadir adalah Mitra Salima Suyono sebagai Associate External Relations and Public Information Officer UNHCR dan Elsa Ayu Fitri. Di awal acara, Mitra menjelaskan seluk beluk Organisasi PBB serta area kerjanya, antara lain di bidang perdamaian dan keamanan, pangan, kesehatan, penanggulangan bencana, dan sebagainya. Mahasiswa pun dapat melihat gambaran kerja PBB lewat video singkat yang ditampilkan.
Para pembicara pun juga menjelaskan bidang kerja UNHCR sebagai bagian dari PBB. UNHCR sebagai badan yang mengurusi masalah pengungsi memiliki tiga aspek utama dalam kegiatan kerjanya, yakni bersifat kemanusiaan, non-politis, dan menaati prinsip-prinsip hukum pengungsi internasional.
Siapa yang dimaksud dengan pengungsi? UNHCR pun memiliki kriteria tersendiri mengenai pengungsi yang didasarkan pada hukum pengungsi internasional. Pengungsi ialah mereka yang berada di luar negara asal kewarganegaraannya, memiliki ketakutan yang mendasar, dan mengalami penganiayaan. Dalam kerjanya, UNHCR mekukan beberapa upaya penyelesaian untuk mengatasi masalah pengungsi, antara lain dengan jalan pemulangan sukarela, inteegrasi local dan penempatan ke Negara dunia ketiga. “Kita mengharapkan zero refugees in the world,” ujar Elsa Ayu.
Dalam acara tersebut, dijelaskan pula bahwa PBB memiliki aktivitas komunikasi yang tidak hanya terbatas ketika ada masalah muncul. Organisasi dengan 193 negara anggota ini juga rutin mengadakan sosialisasi mengenai apa itu PBB dan aktivitasnya.
Pemilihan sasaran sosialisasi kepada anak muda pun memiliki alas an tersendiri. Anak muda adalah generasi penerus di masa pendatang. Kelak, mereka dibutuhkan sebagai sumber daya dalam kegiatan kerja PBB. Adanya kampanye kegiatan diharapkan mampu menumbuhkan pengetahuan dan minat kaum muda terhadap organisasi global yang dibentuk tahun 1945 ini.
Fransisca, salah satu mahasiswi peserta merasa senang dengan penyelenggaraan kuliah umum dari PBB ini. “Yang pasti sih bagus, soalnya bias tambah wawasan tentang UN (United Nation).” ujarnya. (Revi/Eilina –Oranye-Fikom Untar)
Posting Komentar