Mungkin Anda sudah sering mendengar kata quick
count. Ya, kata tersebut sering muncul khususnya saat pesta demokrasi
dilakukan. Seperti arti harafiahnya yaitu penghitungan cepat, quick count diharapkan bisa memberikan
perkiraan pemenang yang akurat dengan cepat.
Demikian
pula saat Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) DKI Jakarta yang berlangsung Kamis
kemarin (20/9). Berbagai lembaga survei dan media berlomba-lomba mengadakan quick count untuk mendapat perkiraan calon
mana yang akan memimpin Jakarta 5 tahun kedepan. Apakah pasangan Fauzi Bowo dan
Nachrowi Ramli atau Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama.
Namun,
ada yang berbeda kali ini. Lembaga penyiaran publik RRI (Radio Republik Indonesia) memilih mengadakan Quick Report. Apa beda quick count dan quick report? Quick report
yang dilakukan RRI tak hanya menyampaikan hasil perolehan suara tiap-tiap
TPS, namun juga kondisi pemungutan suara secara langsung.
Dan
yang spesial pula, tak hanya pihak RRI yang terjun langsung menghitung
perolehan suara. Sepuluh orang Mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi Tarumanagara
ikut serta menjadi kontributor quick report
kali ini dari jumlah keseluruhan kontributor yaitu 135 orang. Mereka adalah Anastasya, Natalia, Lidia, Cyhthia, Winna, Joanne, Laura, Christa, Chaterine, dan Elizabeth. Awalnya para kontributor ini dibagi kelurahan mana yang harus mereka datangi. Setelah itu,
ditentukan secara acak 7 TPS yang mewakili keluharan tersebut.
Jadi,
tugas mereka ialah mendatangi sejumlah TPS yang terpilih dan
mencatat perolehan suara akhir, kemudian melaporkan hasilnya ke server RRI
dengan mengirim sms dengan format tertentu. Kondisi
berlangsungnya pemungutan suara juga termasuk hal yang turut dilaporkan. Dari sanalah ditemukan hasil perkiraan
pemenang Pemilukada DKI Jakarta yaitu pasangan nomor urut 3, Joko Widodo dan
Basuki Tjahaja Purnama.
Natalia,
salah satu kontributor lain mengungkapkan kalau kondisi pemungutan suara pada
Pemilukada kali ini sangat tertib dan sangat kondusif. Masyarakat pun terlihat
sangat antusias memberikan suara untuk menentukan pemimpin mereka 5 tahun
mendatang. (elizabeth erlinda)
Posting Komentar