Oranye Fikom Untar Oranye Fikom Untar Author
Title: Henry Sugiono, Antara Bisnis dan Hobi
Author: Oranye Fikom Untar
Rating 5 of 5 Des:
Henry Sugiono sempat 1 tahun kuliah di Untar. Lalu memutuskan untuk pergi ke Australia, menuntut ilmu di negeri kangguru itu. Dengan biayany...
Henry Sugiono sempat 1 tahun kuliah di Untar. Lalu memutuskan untuk pergi ke Australia, menuntut ilmu di negeri kangguru itu. Dengan biayanya sendiri, Henri kuliah Computer Programmer di Australia. Namun, Henry belum menemukan passion hidupnya. Saat ini, dia sama sekali tidak menyentuh bidang pemograman komputer sebagai pekerjaan ataupun kesehariannya.


Henry, Senin, 15 Oktober 2010 yang lalu menyempatkan mampir ke Fakultas Ilmu Komunikasi. Dosen Etika dan Pengembangan Kepribadian, Chelsea Gozali, mengundangnya untuk sharing session di kelas. Sebelum berbagi pengalaman, Henry memutarkan sebuah video berisi slide foto-foto. Awalnya mahasiswa di kelas bingung. Ternyata, di tengah kesibukannya, Henry memiliki hobi fotografi dan backpacker.

Henry sendiri lebih nyaman menganggap fotografer dan backpacker hanya sebagai hobinya saja. Dia lebih tepatnya adalah seorang pengusaha. Pria yang sempat bekerja di Jepang dan Amerika ini telah memiliki perusahaan sendiri. Perusahaan ini sudah 6 tahun memiliki kantor sendiri dan bergerak di bidang cargo dan shipping.

Henry Sugiono saat memberikan kuliah di kelas Fikom Untar
Setelah banyak menuturkan tentang kecintaannya pada fotografi dan travelling, Henry pun berbagi tips tentang wawancara kerja, topik yang sedang dibahas di mata kuliah Etika dan Pengembangan Kepribadian. Henry telah banyak melakukan wawancara kerja dengan calon karyawannya dari berbagai latar belakang kebangsaan. Perusahaan yang dimilikinya memang lebih pada multinational company.

“Yang penting Anda jujur!” ujar Henry. Menurutnya dengan kejujuran, kita harus mendapat kepercayaan dari perusahaan. Dan itu menjadi poin penting baginya.

Henry menegaskan lagi bahwa sebagai calon karyawan di perusahaan itu, kita harus memberikan keyakinan bahwa kita memiliki kapabilitas atau potensi untuk bekerja di situ.

Berbagai tips kecil lainnya dituturkan oleh Henry. Mengenai passion hidupnya, Henry menambahkan pembelajaran. Setiap kepingan hidup harus diisi dengan belajar. Pengalaman hidup, aktivitas sosial, dan sebagainya akan memperkaya pembelajaran kita sehingga bisa memutuskan passion kita. (SUWITO/ORANYE)

About Author

Advertisement

Posting Komentar

 
Top