Oranye Fikom Untar Oranye Fikom Untar Author
Title: Qu Yuan dan Demokrasi
Author: Oranye Fikom Untar
Rating 5 of 5 Des:
Setiap tahun , pada tanggal 5 bulan kelima dalam penanggalan Chin a , masyarakat Tiong ho a seluruh dunia merayakan hari raya P eh...


Setiap tahun, pada tanggal 5 bulan kelima dalam penanggalan China, masyarakat Tionghoa seluruh dunia merayakan hari raya Pehcun (端午) atau lebih dikenal sebagai Dragon Boats Festival. Dalam penangggalan internasional,  hari perayaan Pehcun selalu berubah dari tahun ke tahun. Tahun 2012 sekarang, hari raya yang juga dikenal sebagai hari makan bacang ini, jatuh pada tanggal 23 Juni 2012.

Berdasarkan kisah asli dari daratan Tiongkok, festival tersebut diadakan untuk memperingati pengorbanan seorang legenda penyair dan tokoh patriotik China bernama Qu Yuan. Sebagai bentuk protes terhadap kebijakan kaisar Huai dan penentangan terhadap tindak korupsi pejabat pengadilan, Qu Yuan menerjunkan dirinya ke sungai Mi Luo sekitar 2000 tahun yang lalu.

Memasuki abad 21, kisah Qu Yuan masih relevan. Jika dahulu cara yang digunakan Qu Yuan untuk menghentikan pemerintahan korup di China dengan terjun ke sungai, kini aksinya itu termodifikasi menjadi aksi ekstrim lainnya.

27 Mei 2012, dua biksu Tibet melakukan aksi bakar diri di luar sebuah vihara di pusat Kota Lhasa, ibukota Tibet. Insiden tersebut merupakan bentuk protes masyarakat Tibet atas represi kekuasaan pemerintah China selama 6 dekade. Satu orang biksu tewas dalam insiden tersebut. Sedikitnya 24 dari 34 orang Tibet tewas akibat melakukan aksi serupa sejak Maret 2011.

Aksi serupa juga terjadi di Indonesia. Kekecewaan berat atas kinerja pemerintahan diekspresikan Sondang Hutagalung, mahasiswa aktivis Universitas Bung Karno dengan membakar diri di depan gedung Istana Merdeka pada sabtu, 7 Desember 2011 lalu.

Entah apa yang dipikirkan orang – orang itu sebelum melancarkan aksinya. Jelas, aksi nekat mereka berisiko maut. Demi suatu perubahan dan atas nama revolusi, apakah hal-hal semacam itu perlu terjadi?

Saat ini kita telah berada dalam era demokrasi. Demonstrasi merupakan tindakan wajar dan sah secara hukum. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk melakukan dan memulai suatu perubahan. Jaman boleh serba instan, tetapi perubahan adalah suatu proses yang akan terus berlangsung dari waktu ke waktu. Perubahan adalah usaha dan jerih payah. Sesulit apapun rintangan dan halangan yang harus ditempuh, perubahan tidak pernah mustahil untuk diraih.

Dengan adanya kasus – kasus seperti di atas, hendaknya pemerintah introspeksi diri. Jangan sampai ada lagi warga negara yang menjadi penerus Qu Yuan.

 “Nobody can go back and start a new beginning, but anyone can start today and make a new ending.” -Maria Robinson
Happy Dragon Boat Festival, 2012 端午 ! (Sil)

About Author

Advertisement

Posting Komentar

 
Top