Oranye Fikom Untar Oranye Fikom Untar Author
Title: Selamat Ulang Tahun, Ibu(kota)!
Author: Oranye Fikom Untar
Rating 5 of 5 Des:
Apa jadinya kalau ada manusia yang bertahan hidup hingga usia 485? Sulit dibayangkan. Usia tua cenderung diidentikan dengan kebijaksanaan ak...
Apa jadinya kalau ada manusia yang bertahan hidup hingga usia 485? Sulit dibayangkan. Usia tua cenderung diidentikan dengan kebijaksanaan akibat kesempatan yang begitu panjang mencicipi pahit manis hidup. Atau, ada pula yang mengaitkan usia tua dengan unsur "sakti" atau "keramat". Namun, apa jadinya bila yang berulang tahun ke 485 adalah ibu(kota)?


Ya, 485 adalah usia DKI Jakarta tahun ini. Tua sekali memang. Dalam kurun waktu begitu panjang, sangat banyak peristiwa yang terjadi di ibukota kita. Mulai saat namanya masih Sunda Kelapa, direbut Pangeran Fatahillah dan menjadi Jayakarta, berubah lagi dengan nama Batavia di zaman kolonial Belanda, dan seterusnya hingga menjadi Jakarta yang kita kenal kini.  

Ibarat seorang ibu, ibukota di mana pun memang menjadi tempat tinggal anak-anak dunia, tempat mereka berjuang hidup setiap hari. Jakarta, saat namanya masih Batavia, pernah menjadi ibu(kota) yang memesona para asing untuk melancarkan karya 3G-nya (Gold, Glory Gospel). Ia pernah menjadi ibu yang menyaksikan perjuangan anak negeri mengumandangkan kemerdekaan. Kini, Jakarta pun tetap menjadi ibu bagi mereka yang datang dari rantau, mencari perbaikan nasib bagi diri dan keluarga, entah bagaimana pun caranya.

Seorang ibu memberikan perlindungan pada anaknya, itu sudah pasti. Kini, sebagai anak yang tinggal di dalamnya, apakah kita sudah berbakti pada ibukota? Apakah kita sudah melakukan aksi nyata untuk menanggulangi masalah klasik seperti banjir dan macet? Atau, apa kita terus sibuk salahkan pemerintah daerah atas carut marut yang terjadi di ibu(kota)?

Dalam segala kekurangannya, kota ini sesungguhnya telah menjadi dasar tempat kita hidup. Di atas tanah Jakarta, berdiri perkantoran tempat kita mencari nafkah. Di tanah yang sama berdiri sekolah tempat kita dididik jadi manusia cerdas. Di jalanan macetnya kita tiap hari berada, menuju tempat manapun yang kita mau. Denyut kota ini turut menjadi denyut hidup kita. Maka, dari semua yang telah ibu sediakan, tegakah kita menyakiti hatinya dengan bertindak sembarangan?

Selamat ulang tahun, Ibu. Semoga kami tidak jadi anak durhaka....  (eil)

About Author

Advertisement

Posting Komentar

 
Top