Oranye Fikom Untar Oranye Fikom Untar Author
Title: VOMS dan Rute 2013
Author: Oranye Fikom Untar
Rating 5 of 5 Des:
Rabu, 20 Maret 2013, Radio Universitas Tarumanagara, VOMS ( Voice of Metropoitan Students ), kembali menyelenggarakan Seminar  Rute 201...



Rabu, 20 Maret 2013, Radio Universitas Tarumanagara, VOMS (Voice of Metropoitan Students), kembali menyelenggarakan Seminar  Rute 2013 dengan tema INCREDIBLE (Increase your Creativity and Develop Ability in Broadcasting Live Event). Untuk memeriahkan acara ini, VOMS turut mengundang salah satu dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Untar Donny D'Keizer, Banyu Nugraha, serta Jessica ‘Jeje’ (Prambors) sebagai pembicara.

Seminar yang dilaksanakan di Gedung M lantai 8  ini dihadiri oleh hampir tiga ratus lima puluh orang yang terdiri dari Mahasiswa Universitas Tarumanagara, Peserta Radio Announcer Competition dari beberapa Sekolah tingkat SMA, dan sejumlah mahasiswa dari universitas lain.

Seminar ini terasa lebih "keren" dan tidak terlalu monoton karena selain diisi oleh para pembicara berjiwa muda yang andal pada bidangnya, Voms juga mengundang Band Tangga sebagai bintang tamu.

Di sesi pertama, Donny D'Keizer berbagi pengalaman menarik seputar perjalanannya di dunia penyiaran. Kariernya tekah ia mulai sejak kelas 3 SMA di TVRI Yogyakarta,  hingga terpilih menjadi Produser Termuda Indonesia pada acara Cosco Men tahun 2011.

Broadcasting adalah istri pertama saya. Istri saya di Rumah adalah istri kedua saya, karena saya menganggap profesi saya sebagai hobi, dan saya sangat mencintai profesi saya. Cintai dulu Profesimu! Dengan begitu kamu tidak akan merasa capek, bahkan akan kangen terus.” ucap Donny.

Sesi dua dibawakan oleh dua penyiar terkenal, Banyu Nugraha dan Jeje "Prambors". Banyu menilai, meski tanpa bakat, seseorang dapat menjadi Penyiar dan Presenter, asalkan banyak berlatih. Menurutnya, selama ini orang-orang berpikir seorang penyiar dan presenter haruslah seseorang yang bawel. Padahal tidak, karena orang yang bawel belum tentu enak didengar. Yang terpenting adalah suara kita harus audible atau enak didengar. Mereka juga bercerita tentang apa yang menjadi kesulitan dan keuntungan dari seorang Penyiar, hingga bagaimana cara menjadi seorang penyiar yang unik dan cepat dikenal  oleh para pendengar.

“Mungkin  di sini sebagian besar orang, semuanya takut untuk bermimpi, takut pula kalau mimpinya ketinggian. Selama mimpi kalian masuk akal, kenapa nggak bermimpi? Kenapa nggak dikejar? Mimpilah setinggi-tingginya, tapi jangan terus-terusan bermimpi, berusahalah wujudkan mimpi itu!” ujar Jeje.

Dalam acara tersebut diumumkan pula pemenang Radio Announcer Competition. Juara pertama dimenangkan  oleh SMAN 3 Tangerang, Juara dua SMA Santa Ursula, dan Juara tiga oleh SMA Gandhi. (HO & VA)

About Author

Advertisement

Posting Komentar

 
Top