Oranye Fikom Untar Oranye Fikom Untar Author
Title: Tolong! Jakarta Mau Tenggelam!
Author: Oranye Fikom Untar
Rating 5 of 5 Des:
Beberapa hari belakangan, media nasional ramai memberitakan ambrolnya Jalan R.A. Martadinata dan kemungkinan tenggelamnya Jakarta akibat pen...
Beberapa hari belakangan, media nasional ramai memberitakan ambrolnya Jalan R.A. Martadinata dan kemungkinan tenggelamnya Jakarta akibat penurunan lapisan tanah. Dalam penelitian Prof. Hasanudin ZA dari Institut Teknologi Bandung dan Robert Delinom dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia pada tahun 2009, penurunan permukaan tanah di Jakarta Utara berkisar 12 sampai 26 centimeter per tahun (Kompas Jumat, 17 September 2010). Dikatakan, terdapat tiga penyebab penurunan tanah di Jakarta Utara, yakni penurunan secara alami, karena penyedotan air tanah yang berlebihan, dan karena beban berat dari gedung-gedung yang ada di Jakarta Utara.Selamet Daroyani, Direktur Eksekutif WALHI Jakarta dalam kompas.com (Jumat, 13 Februari 2009) mengatakan, 90 persen dari luas Jakarta diperkirakan akan terendam banjir pada tahun 2050.


Mengkhawatirkan? Tentu saja. Sulit dibayangkan bagaimana ibukota yang megah ini akan pelan-pelan tenggelam. Siapa yang sebenarnya paling bertanggung jawab dalam peristiwa ini? Kurang begitu jelas. Perusahaan-perusahaan besar dituding ”rakus" mengambil air tanah. Perusahaan-perusahaan pengembang juga dinilai tak kalah ”rakus” dengan membangun gedung-gedung di sana sini. Setelah muncul kejadian ambrolnya jalan dan perkiraan tenggelamnya Jakarta, baru sekarang banyak pihak saling lempar tanggung jawab.

Sikap rakus-lah yang menyebabkan ini semua terjadi. Rakus dalam memanfaatkan sumber daya alam dan melakukan pembangunan hanya demi mengejar keuntungan, tanpa memperhatikan keadaan lingkungan. Bulan puasa belum lewat terlalu lama. Di bulan itu kita semua diajarkan untuk menahan diri. Apakah menahan diri tersebut hanya dilakukan pada saat bulan puasa saja? Sepertinya tidak. Kita semua tanpa terkecuali perlu memiliki sikap menahan diri, dalam hal ini menahan diri dalam memperlakukan lingkungan. Jangan rakus. Tidak jelas apakah gejala penurunan tanah ini bisa dihentikan atau tidak. Tidak ada salahnya belajar menahan diri sekarang daripada menyesal kemudian, kan?

(eil)

About Author

Advertisement

Posting Komentar

 
Top