Akhir era Joseon, Jepang
menginvansi Kerajaan Korea. Tidak hanya menganeksasi negara, Jepang juga
menginvansi kebudayaan Korea, mulai dari bahasa, pakaian hingga pendidikan.
Kelurarga kerajaan
terancam. Raja Gojong bahkan terpaksa mengirim putra – putranya ke Jepang.
Adalah Putri Deokhye (덕혜옹주), putri kesayangan Raja Gojong dan selirnya, dipertahankan raja untuk
tidak dibawa ke Jepang, apalagi melakukan pernikahan politik dengan orang
Jepang.
Takdir
berkata lain. Tanpa sebab yang jelas, diduga diracuni, Raja Gojong meninggal. Tahun 1925, Dokuhime (panggilan orang Jepang terhadap Deokhye) dibawa ke Jepang
dengan alasan untuk melanjutkan pendidikan. Dari sinilah, garis kehidupan
mengarahkan Deokhye kepada kisah tragis.
Nasib Deokhye yang dilupakan
bangsanya dan diasingkan dari keluarga serta kerabat menjadikan kisah ini
layak diangkat. Hal inilah yang mendasari OPMI (Obrolan Pembaca Media Indonesia) menyelenggarakan diskusi buku Princess Deokhye, karya Kwon Bee-young. Acara diskusi ini diselenggarakan di KCC (Korean Culture Center), Equity Tower,
SCBD, Jakarta pada sabtu (29/9) lalu.

Pembaca
yang hadir menanggapi bahwa secara keseluruhan cerita cukup baik. Sayangnya, terdapat bagian yang agak
membosankan yakni di awal cerita. Namun, bagaimanapun juga, emosi yang ingin disampaikan penulis tersalurkan benar dan masih mengena di
hati pembacanya.

Menyusul
kesuksesan novelnya, sutradara Heo Jin Ho ( yang menyutradarai serial Happiness dan April Snow) dikabarkan sedang memproduksi versi film Princess Deokhye ini. Tokoh utama yang berperan sebagai Deokhye kemungkinan akan dipercayakan pada aktris Moon Geun Young ( pernah berperan dalam serial Cinderella Sister dan Mary stay Out Night). ~Sil.
Aku suka novel ini!
BalasHapusSemoga Moon Geun Young mau ambil drama ini.
Karena dia sekarang sedang cari proyek baru setelah main di drama sejarah juga, Goddess of Fire Jeong Yi. :)